Sundanese Land merupakan judul dari video berdurasi 3 menit yang berhasil memenangkan posisi pertama pada International 3-Minute Nusantara Video Challenge. Program yang digelar bagi masyarakat Nusantara (Indonesia, Malaysia, Thailand, Brunei Darussalam, Singapura, Filipina, Papua Nugini, dan lain-lain) merupakan hasil kolaborasi antara i-WIN (International Waqaf Ilmu Nusantara) Library dengan Nusantara Malay Archipelago Research of Centre for Policy and International Studies (CenPRIS) Universiti Sains Malaysia dan Persatuan Pelajar Indonesia Universiti Sains Malaysia.
Sundanese Land garapan Mohammad Ya’isy Ghifari, mahasiswa Program Stusi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammdiyah Jakarta (FISIP UMJ) angkatan 2020, menggambarkan Tanah Sunda yang memiliki kekayaan seni, budaya, sumber daya alam, dan sejarah. Lewat video tersebut, mahasiswa yang akrab disapa Ya’is ini ingin mengajak masyarakat untuk menemukan kembali sejarah, budaya dan adatnya masing-masing khususnya masyarakat sunda yang juga sebagai tanah kelahirannya.
Ya’is yang sangat suka dan hobi dengan dunia design, fotografi dan videografi, antusias dalam mengikuti kompetisi dan berusaha memberikan yang terbaik. Menurut pengakuannya, Ya’is memiliki banyak ide sebelum akhirnya memutuskan untuk menjadikan Tanah Sunda sebagai tema besar videonya. Namun waktu yang tidak banyak menjadi pertimbangan besar Ya’is untuk selektif dalam menentukan tema video. Di tengah aktifitas perkuliahan dan pekerjaan, tidak sedikit kendala yang ia hadapi selama proses pembuatan video, mulai dari cuaca selama proses pengambilan gambar, waktu yang sangat singkat, hingga creative block yang memaksa Ya’is untuk berpikir keras dalam merampungkan video 3 menitnya.
Proses pembuatan video yang memakan 4 (empat) hari tersebut akhirnya menunjukkan hasil terbaik dan mendapat apresiasi dari penyelenggara dan pihak kampus. Saat dihubungi melalui Whatsapp, Ya’is mengungkapkan harapannya, ‘’Semoga apa yang mau saya sampaikan lewat video ini tersampaikan tentang how prescious our culture is. Jangan sampai kita lupa siapa kita. Apa yang kita punya, history kita gimana, kita harus bisa menjaganya. Semoga ini juga bisa jadi inspirasi dan referensi untuk orang banyak. Video ini diwakafkan ke lembaga Internasional Wakaf Ilmu Nusantara, semoga video ini bermanfaat.’’
Peserta dari Prodi Ilmu Komunikasi lainnya dari Angkatan 2020 yakni Ahmad Jaeni, Ammar Fakhrudin, Dohan Mandela, Fadli Muhammad Tanjung, Febrian Rifky Fadhillah, Indra Yunan, dan Nabeel Putra Hartadi, pada ajang yang sama juga mendapat penghargaan sebagai Outstanding Videography dan Video with Motivational Theme.
Dr. Oktaviana Purnamasari, M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP UMJ saat dihubungi pada Senin (05/04/22) mengatakan dukungan dan apresiasinya terhadap prestasi yang telah diraih oleh mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi tersebut.
‘’Program Studi Ilmu Komunikasi sangat mendorong mahasiswa berbagai angkatan untuk mengikuti lomba. Apalagi lomba yang berbentuk karya komunikasi seperti video, poster, iklan, film dan lainnya. Selain untuk mengasah ilmu yang didapat mahasiswa di kampus, juga bisa untuk portofolio mahasiswa itu sendiri”, tegas Okta.
“Awal 2022 ini, Alhamdulillah Prodi Ilmu Komunikasi FISIP UMJ telah berhasil memenangkan 5 kategori lomba, 2 kategori internasional dan 3 kategori nasional. Sebuah prestasi yang layak disyukuri”, tambahnya.
Selain kompetisi yang diselenggarakan oleh i-WIN, prestasi juga ditorehkan oleh mahasiswi Prodi Ilmu Komunikasi, Dwi Ayu Azzahra, sebagai Juara Harapan 1 dalam ajang Kreatif Suhanah Women Youth Center 2022 Kategori Infografis tema Pelecehan dan Kekerasan Seksual yang diselenggarakan oleh Universitas Budi Luhur.
Daniel Handoko, M.I.Kom., sebagai salah satu Dosen Ilmu Komunikasi yang mengampu mata kuliah Desain Grafis sangat mendukung para mahasiswa untuk berpartisipasi dalam perlombaan. “Jadi sebagai bentuk membiasakan mahasiswa mengasah skill dan bersaing dengan mahasiswa lainnya”, ungkap Daniel. (KSU/DN)