Dalam rangka meningkatkan soft skill dan hard skill mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta, Program Studi Ilmu Adminitrasi Publik FISIP UMJ menggelar Pendidikan dan Pelatihan Pengelolaan Pengaduan bagi mahasiswa dan dosen. Kegiatan tersebut dilakukan 3 sesi, Rabu (29/06), Sabtu (02/07), dan Senin (04/07) di Gedung FISIP UMJ.
Rangkaian kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Dekan FISIP UMJ, Dr. Evi Satispi, M.Si. Pada kesempatan tersebut, Evi menyatakan bahwa kegiatan ini adalah sebuah upaya dalam peningkatan soft skill dan hard skill mahasiswa, khususnya di lingkungan UMJ. Evi juga menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu strategi Prodi Ilmu Administrasi Publik FISIP UMJ agar mahasiswa lebih siap dalam menghadapi kompetisi yang sesungguhnya di lapangan pekerjaan. Hal ini sebagai langkah awal dan komitmen UMJ untuk mencapai akreditasi unggul.
Hadir pula Wakil Ketua Ombudsman RI, Bapak Bobby Hamzar Rafinus yang bekesempatan memberikan keynote speech. Bobby menyampaikan tentang bagaimana membangun kepercayaan publik dalam mewujudkan pelayanan yang berkualitas. Bobby menegaskan bahwa penyelenggara layanan diwajibkan memiliki unit pengelolaan pengaduan yang dilengkapi dengan pejabat pengelola, mekanisme pengelolaan, dan prosedur pengaduan serta standar waktu penyelesaian pengaduan. Hal ini akan menunjukan keseriusan dalam pengelolaan pengaduan sehingga terkelola dengan baik. Bobby menambahkan, unit pengelolaan pengaduan juga harus diurus dengan sebaik-baiknya, salah satu caranya dengan melakukan registrasi dan pelaporan secara berkala sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas.
Lembaga pengaduan harus terus menerima laporan-laporan dari masyarakat. Dengan adanya pengaduan yang diterima, maka akan ada saran yang diterima oleh unit penyelenggara untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan mempertahankan citra. Inovasi-inovasi dibutuhkan dalam mengelola unit pengaduan sehingga penerimaan laporan menajadi penting karena akan menunjang inovasi dalam mengelola. Dengan begitu peningkatan kualitas layanan akan terjadi, minat pengguna layanan akan bertambah.
Pada hari kedua, Sabtu (02/07), peserta diberikan penguatan kemampuan dalam mengelola pengaduan. Penguatan kemampuan tersebut meliputi, mekanisme pengaduan, mengidentifikasi jenis-jenis pengaduan, role play dalam menerima pengaduan, dan keahlian dalam menerima pengaduan (Listening, Sumarizing, dan Deep Questioning) serta kemampuan reframing dalam menerima pengaduan. Kemampuan yang diajarkan ini nantinya akan menjadi bekal untuk mahasiswa untuk meningkatkan kualitas lembaga pelayanan publik.
Pada akhir rangkaian kegiatan peserta diberi kesempatan untuk mempraktikan dari muatan materi pelatihan. Sesi ini langsung dimentori Ombudsman RI. Pengajaran yang diberikan berupa praktek pengelolaan pengaduan sehingga peserta pelatihan memahami tidak hanya dari segi teori, tapi juga praktik. Peserta diharapkan dapat berhadapan dengan dunia pekerjaan dan mampu menghasilkan inovasi-inovasi untuk memajukan unit pelayanan publik. (JD)