Ahmad Hilmy Almusawa, Barista Tunanetra, Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia FIP UMJ.
Meracik kopi dengan mata tertutup adalah tantangan yang diberikan pada penulis dan tim reportase Kantor Sekretariat UMJ (KSU) ketika bertemu dengan Ahmad Hilmy Almusawa, mahasiswa tunanetra Fakultas Ilmu Pendidikan UMJ yang juga berprofesi sebagai barista di kedai kopi miliknya, Mata Hati Koffie.
Sebelum tiba di kedai kopi yang berlokasi di kawasan Pondok Cabe, Tangerang Selatan tersebut, penulis tidak bisa membayangkan bagaimana caranya penyandang tunantera meracik kopi dengan menggunakan mesin pembuat kopi (coffee maker). Makanya ketika Hilmy, demikian ia disapa, melontarkan tantangan tersebut penulis merasa ragu. Mencoba melakukan aktivitas ringan dengan mata tertutup saja sudah kewalahan, apalagi membuat kopi bak barista. Mungkin saja nanti menyenggol gelas hingga pecah, atau tangan tersiram air panas. Apalagi ini bukan hanya menyeduh kopi sachetan dengan air panas, tapi meraciknya menggunakan coffee maker.
Baca selengkapnya di : https://umj.ac.id/wawancara/cahaya-untuk-tunanetra/