Kategori
Berita Kampus

UMJ dan BPJS Kesehatan Tandatangani MoU untuk Peningkatan Sumber Daya Manusia

Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) menyelenggarakan Hari Bermuhammadiyah II yang bertajuk Menyongsong Muktamar Muhammadiyah Ke-48: Tajdid Politik untuk Indonesia Beradab dan Bermartabat. Agenda ini digelar di Masjid At-Taqwa Gedung Cendekia Center UMJ, pada Sabtu (6/8/2022) yang dihadiri oleh sivitas akademika, warga Muhammadiyah sekitar Jabodetabek, dan Ortom Muhammadiyah.

Rangkaian acara Hari Bermuhammadiyah II salah satunya diisi dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara UMJ dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Kedua belah pihak bekerja sama dalam lingkup peningkatan sumber daya manusia, pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat, pengembangan, penelitian, penerbitan dan publikasi ilmiah, studi jaminan kesehatan nasional oleh kedua belah pihak.

Dr. Ma’mun Murod, M.Si. (Rektor UMJ) mewakili UMJ dan Dr. Andi Afdal, MBA, AAK. (Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum BPJS Kesehatan) mewakili BPJS Kesehatan melakukan penandatanganan, dan disaksikan oleh Prof. Dr. KH. Abdul Mu’ti, M.Ed. (Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah) dan Dr. Rini Fatma Kartika, S.Ag., M.H. (Wakil Rektor III UMJ).

Dr. Andi Afdal, MBA, AA., selaku Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum BPJS Kesehatan mengatakan, bahwa MoU ini sebagai bentuk mempererat hubungan dengan UMJ agar bermanfaat khususnya di bidang pendidikan dan kesehatan. “Kerja sama ini sangat penting dari kampus (UMJ) untuk perbaikan BPJS Kesehatan, karena teman-teman (mahasiswa) memiliki kompetensi akademik dan penelitian yang bagus. Ini akan bermanfaat luar biasa untuk BPJS Kesehatan dan pembangunan kesehatan di tengah masyarakat”, tutur Andi.

Lebih lanjut, Andi berharap kerja sama ini menjadi perbaikan untuk setiap kondisi demografi di Indonesia. “Kami (BPJS Kesehatan) berharap cukup besar, ya. Terutama Muhammadiyah (UMJ) yang memiliki jaringan luas untuk membantu bukan hanya di kota besar, tetapi untuk daerah pedalaman juga, misalnya daerah Timur. Ini menjadi perbaikan untuk setiap kondisi demografi di Indonesia yang berbeda-beda”, tutup Andi.

Penandatanganan MoU tersebut selaras dengan maksud tajuk Hari Bermuhammadiyah II, yaitu sebagai bentuk donasi pemikiran dan semangat humanisasi dan liberasi Muhammadiyah dalam konteks kehidupan keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan universal serta upaya untuk mewujudkan sistem politik yang kompatibel dengan kepentingan nasional. (QF/KSU)

Sumber : https://umj.ac.id/berita-universitas/2022/08/umj-dan-bpjs-kesehatan-tandatangani-mou-untuk-peningkatan-sumber-daya-manusia/

Kategori
Berita Kampus

UMJ Luncurkan Youth Leader Scholarship di Hari Bermuhammadiyah

Sabtu (06/08), bersamaan dengan rangkaian acara Hari Bermuhammadiyah II yang dihadiri oleh jajaran pimpinan universitas, dosen, dan tenaga kependidikan, UMJ resmi meluncurkan program Youth Leader Scholarship (YLS). Program beasiswa yang ditujukan bagi calon pemimpin muda masa depan untuk mengembangkan potensi dan kapasitas di UMJ.

Sebagai salah satu amal usaha, UMJ turut bertanggung jawab dalam mensyiarkan agama Islam dan dakwah Muhammadiyah. Bersamaan dengan Hari Bermuhammadiyah II, peluncuran YLS semakin menambah esensi dakwah Muhammadiyah. Program YLS merupakan wujud pengejawantahan syiar dakwah Muhammadiyah, sebab YLS dirancang untuk menciptakan calon pemimpin muda masa depan demi memenuhi kebutuhan umat. Melalui program ini diharapkan dapat menghasilkan pemimpin muda Indonesia yang cerdas baik intelektual, spiritual maupun sosial.

Program YLS akan mewadahi siswa/i lulusan SMA/MS/SMK/sederajat, yang pernah menjadi Ketua/Sekretaris Organisasi Siswa Intra Sekolah atau Ketua/Sekretaris Ikatan Pelajar Muhammadiyah. Potensi kepemimpinan yang dimiliki oleh para siswa tersebut perlu difasilitasi salah satunya dengan memberikan beasiswa untuk melanjutkan studi di perguruan tinggi.

Tidak hanya sekedar mendapatkan beasiswa, penerima YLS akan difasilitasi dalam kegiatan pengembangan kompetensi diantaranya kelas kepemimpinan, keterlibatan dalam organisasi kemahasiswaan, keterlibatan dalam riset dan pengabdian masyarakat, dan kelas pengembangan soft skill dan hard skill.

Program YLS diresmikan secara simbolis oleh Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. KH. Abdul Mu’ti, M.Ed. “Atas nama PP Muhammadiyah dan hamba Allah yang telah menjadi donatur untuk Youth Leader Scholarship, selaku ketua BPH UMJ, pada hari ini secara resmi kita luncurkan Program YLS. Mudah-mudahan program ini bisa menjadi salah satu program unggulan UMJ dan salah satu komitmen UMJ untuk melahirkan kader pemimpin bangsa yang berkualitas,” ungkap Mu’ti kemudian dilanjutkan dengan menabuh bedug sebagai simbolis peresmian program YLS.

Penabuhan bedug kemudian dilanjutkan dengan Rektor UMJ, Dr. Ma’mun Murod, M.Si., Direktur SDM dan Umum BPJS Kesehatan, Dr. Andi Afdal, MBA, AAK., dan Direktur Risk and Compliance Bank Mega Syariah, Marjana yang juga turut hadir dan terlibat dalam Hari Bermuhammadiyah II yang digelar di Masjid At-Taqwa Gedung Cendekia UMJ.

Tahun akademik 2022/2023, UMJ akan menerima 25 siswa bergabung menjadi bagian dari YLS. Pendaftaran dapat dilakukan melalui laman https://s.umj.ac.id/YLS  sampai tanggal 31 Agustus 2022.

Rektor UMJ, Dr. Ma’mun Murod, M.Si., saat ditemui di sela kegiatan mengatakan, “model pemberian beasiswa yang terbilang baru. Ditujukan untuk siswa yang punya kelebihan khusus sebagai aktivis, baik ketua atau sekretaris OSIS dan IPM kalau di (sekolah) Muhammadiyah. Nanti aktivis ini akan berkembang menjadi leader di masa depan. Tentu mereka akan dididik menjadi leader. Juga akan diberikan pelatihan lainnya yang bisa menopang untuk menjadi leader.”

Ma’mun mengajak kepada seluruh siswa lulusan SMA/MA/SMK bergabung dalam program YLS untuk menjadi pemimpin muda masa depan untuk mencapai Indonesia yang maju. (DN/KSU)

Sumber : https://umj.ac.id/berita-universitas/2022/08/umj-luncurkan-youth-leader-scholarship-di-hari-bermuhammadiyah/

Kategori
Berita Kampus

Riana Oktavia Mahasiswi Ilmu Poltik FISIP UMJ Raih Medali pada Kejuaraan Pencak Silat Dunia 2022 di Malaysia

Tim Indonesia berhasil menjadi juara umum dalam ajang 19th World Pencak Silat Championship 2022 yang digelar di Melaka International Trade Centre (MITC) Malaysia pada (25-31/08/2022). Kejuaran itu diikuti lebih dari 500 pesilat dari 40 negara. 

Indonesia berhasil meraih total 11 (sebelas) medali emas, 9 (sembilan) perak, dan 8 (delapan) perunggu. Dalam kejuaran tersebut, Indonesia mengirimkan 37 pesilat untuk tampil, salah satunya berasal dari Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) yang turut menyumbangkan raihan medali perunggu yakni Riana Oktavia, mahasiswi Program Studi Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Riana berhasil menyabet medali perunggu kategori regu putri bersama Riva Hijriah dan Eny Tri Susilowati. Pada kejuaran tersebut terdapat dua kategori yaitu tanding dan seni. Dalam kategori seni ada beberapa bagian seperti seni tunggal, seni ganda, seni beregu, dan seni solo creative.

“Untuk saya sendiri, kemarin saya megikuti World Pencak Silat Championship 2022 berada di nomor beregu putri,”ujar Riana.

Perjalanan Riana untuk bisa membawa medali dari kejuaraan tersebut tidak mudah. Ia menuturkan bahwa untuk bisa mengikuti pertandingan membutuhkan waktu dan proses yang lama. Ia dituntut untuk melakukan latihan pagi dan sore, tidak lupa menambah porsi latihan individu.

“Kita harus menambah latihan individu seperti memantapkan teknik atau strategi yang kita punya untuk melumpuhkan lawan di gelanggang. Teknik itu harus selalu diasah agar kita selalu terbiasa saat bertemu lawan di gelanggang dan bisa menjadi bekal kita untuk kemenangan,” sambung Riana.

Raihan tersebut tidak lantas membuat Riana puas, ia menyampaikan bahwa masih memiliki target dan harapan yang ingin dicapai yakni menorehkan kembali kemenangan untuk Indonesia. “Membanggakan negara sendiri di kancah dunia dengan event-event besar selanjutnya yang ada di depan sana”.

Wakil Rektor IV UMJ , Dr. Septa Candra, S.H, M.H., mengapresiasi raihan prestasi yang didapatkan oleh Riana yang telah mendapatkan raihan medali perunggu pada kejuaran pencak silat dunia.

“Setiap prestasi mahasiswa itu harus dihargai. Mottonya, tiada hari tanpa prestasi dan tiada prestasi tanpa apresiasi, karena kita akan apresiasi supaya mahasiswa terpacu untuk menciptakan prestasi sesuai minat, bakat, penalaran, sampai kreativitas,” ucap Septa.  (FZ)