Mahasiswa UMJ mengikuti seminar Hak Akses Informasi Publik yang digelar atas kerja sama dengan Komisi Informasi Provinsi DKI Jakarta dan PPID Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di Aula Kasman Singodimedjo, Selasa (30/05/2023). Seminar KIP mengusung tema Kenali Hak Akses Informasi Publik di Jakarta.
Ketua Komisi Informasi Provinsi DKI Jakarta Harry Ara Hutabarat menyampaikan dalam sambutannya, tata kelola pemerintahan yang baik dapat diciptakan melalui transparansi. Transparansi keterbukaan informasi publik misalnya menjadi kunci untuk menciptakan good governance yang demokratis.
PPID Provinsi DKI Jakarta berkolaborasi dengan Komisi Informasi Provinsi DKI Jakarta dan Universitas Muhammadiyah Jakarta akan menggelar Seminar Keterbukaan Informasi Publik Provinsi DKI Jakarta Tahun 2023 Jilid#2 secara hybrid dengan topik:
✨Kenali Hak Akses Informasi Publik di DKI Jakarta✨
🎙️Keynote Speech Dr. Mamun Murod Al-Barbasi, M.Si. (Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta)
🎙️Sambutan 1️⃣Sigit Wijatmoko, A.P., M.Si.l (Plt. Kadis Kominfotik/ PPID Provinsi DKI Jakarta —Sekaligus Pembuka Acara) 2️⃣Harry Ara Hutabarat, M.H. (Ketua Komisi Informasi Provinsi DKI Jakarta) 3️⃣Dr. Evi Satispi, M.Si. (Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta)
🎙️Narasumber 1️⃣Dr. Asep Setiawan, MA. (Dosen FISIP Universitas Muhammadiyah Jakarta) 2️⃣Dr. Endang Sulastri, M.Si. (Anggota KPU RI Periode 2007-2012) 3️⃣Aang Muhdi Gozali, Lc., M.A. (Ketua Bidang Advokasi, Sosialisasi dan Edukasi Komisi Informasi Provinsi DKI Jakarta)
🎙️Moderator : Dr. Oktaviana Purnamasari, M.Si.
Saksikan keseruan pembahasannya pada: 🗓️Selasa, 30 Mei 2023 ⏰09.00 WIB s.d. selesai 📹Zoom dan Youtube Channel PPID Provinsi DKI Jakarta
Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (Prodi ILKOM FISIP UMJ) menggelar seminar Say No to Bullying dengan mengusung tema “Stop Bullying We Stand Up Againts Bullying” di auditorium Kasman Singodimedjo FISIP UMJ, Rabu, (24/05/2023).
Adanya budaya baru sebagai pengaruh dari globalisasi menyebabkan perilaku manusia semakin jauh dari norma masyarakat. Kurangnya etika ini kemudian memunculkan tindakan bullying. Hal ini disampaikan oleh narasumber seminar, Ustad Tatan Ahmad Santana dari Dewan Tafkir Pimpinan Pusat Persatuan Islam (Persis).
Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Jakarta mengadakan International Seminar dan Joint Research di Pattani, Thailand, bekerjasama dengan Fatoni University pada tanggal 18-19 Mei 2023. Tema yang diangkat dalam seminar ini adalah “Strengthening Cultural Organization of Islamic Education Based on Information and Communication Technology”.
Acara ini merupakan rangkaian kegiatan Thailand-Malaysia International Edutrip SPS UMJ 2023, 17-20 Mei 2023 yang diikuti oleh Direktur Sekolah Pascasarjana UMJ Prof. Dr. Masyitoh, Sekretaris SPS, Prof Dr. Herwina Bahar, Kaprodi S3 Manajemen Pendidikan Islam Dr. Saiful Bahri, dan Kaprodi S2 Teknologi Pendidikan Dr. Ahmad Suryadi, serta tendik SPS UMJ. Turut dalam rombongan Wadek 1 Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UMJ, Ismah, M.Si., Wadek 3 Azmi Al Bahij, M.Si, UPPM FIP Hastri Rosiyanti, M.PMat., para kaprodi Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UMJ, mahasiswa S2 Teknologi Pendidikan, dan mahasiswa S3 Manajemen Pendidikan Islam. Turut membersamai kegiatan ini Direktur Pascasarjana Universitas PTIQ Jakarta, Prof. Dr. Darwis Hude beserta pimpinan pascasarjana dan dosen PTIQ.
Undergraduate Political Science Program and Magister Political Science Program Faculty of Social and Political Science, Universitas Muhammadiyah Jakarta Proudly Presents :
International Seminar: Indonesian Humanitarian Responses on Uyghur
Welcoming Speech :
Dr. Evi Satispi, M.Si, Dean of Faculty of Social and Political Sciences
Speaker :
Mr. Abdul Hakim Idris, Executive Director of Center for Uyghur Studies
Mohammad Asruchin, Former Indonesian Ambassador to Uzbekistan
Aat Surya Safaat, Indonesian Senior Journalist
Dr. Asep Setiawan MA, Lecturer at Universitas Muhammadiyah Jakarta
Mr Mohd Khairul Anwar, Angkatan Belia Islam Malaysia
Moderator : Ali Noer Zaman, MA.
Monday, 3 April 2023 04.00 – 06.00 PM Place: Aula Kasman Singodimedjo, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universtitas Muhammadiyah Jakarta
Dalam rangka menyemarakan Hari Pekerja Sosial Sedunia Tahun 2023 Program Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta mempersembahkan :
Seminar Nasional Hari Pekerja Sosial Sedunia Tahun 2023 “Keberagaman dalam Perspektif Isu Kesejahteraan Sosial dan Praktek Pekerja Sosial”
Narasumber : 1. Makmur Sunusi, PhD Dosen Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP UMJ
2. Dr. Sander Dicky Zulkarnaen, M.Psi. Analis Pengawasan dan Hubungan Kelembagaan Perlindungan Anak, KPAI /Alumni Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP UMJ
3. Drs. Achmadi Jayaputra, M.Si Peneliti Pusat Riset Kesejahteraan Sosial, Desa, dan Konektivitas BRIN
Aksi terorisme tidak hanya menghilangkan nyawa, tapi juga dinilai sebagai tindakan yang merusak demokrasi. Hal tersebut dinyatakan oleh Letjen (Purn) Shokin Chauhan, Former Director-General of the Assam Rifles dalam Seminar International Dangers of Terrorism: Commemorating the Tragedy of 26/11 Mumbai Terror Attacks, Kamis (24/11). Seminar yang digelar secara hybrid di Aula Kasman Singodimedjo FISIP UMJ menghadirkan akademisi dan pakar yang konsen mengkaji dan melawan aksi terorisme.
Dua pembicara hadir secara luring yaitu dosen Magister Ilmu Politik FISIP UMJ Dr. Sri Yunanto dan Senior Research Fellow at CSEAS Indonesia Veeramalla Anjaiah. Sedangkan pembicara lainnya hadir secara daring, diantaranya Letjen (Purn) Shokin Chauhan, Senior Fellow at the Observer Research Foundation (ORF) Dr. Sameer Patil, dan Prof. Dr. Irfan Idris, MA. Direktur Deradikalisasi Badan Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Shokin juga menilai tindakan terorisme telah mengakibatkan ancaman perang antara India dan Pakistan. Dimensi inilah yang menyebabkan konflik baru selain masalah Kashmir. Sri Yunanto membenarkan pandangan Shokin tentang adanya hubungan India dan Pakistan yang memburuk akibat tindak terorisme di Mumbai waktu itu. Disebutkan alasan memburuknya hubungan karena tuduhan bahwa Dinas Intelijen Pakistan mendukung dan melatih Lashkar-e-Taiba (LeT).
Sementara Veeramalla Anjaiah, peneliti senior Fellow at CSEAS Indonesia menjelaskan, serangan terhadap Mumbai yang menelan korban banyak itu dilakukan tiga hari dalam lima gelombang. Gelombang pertama dilakukan Ismail Khan di Stasiun Kereta Api Chatpathi Shivaji. Gelombang kedua serangan berlangsung di kafe Leopol. Serangan ketiga di Hotel Taj Mahal. Serangan keempat di Hotel Oberai dan Trident. Serangan kelima di Rumah Nariman.
Veeramalah berharap tragedi Mumbai ini tidak dilupakan begitu saja dan keadilan terhadap para pelaku masih harus terus diupayakan sebagai penghormatan terhadap korban tindak terorisme.
Di bagian lain, Irfan menjelaskan bila belajar dari berbagai tindak terorisme terutama sejak bom Bali, Indonesia memiliki Strategi Nasional Pencegahan Terorisme melalui UU No 5 Tahun 2018. Dalam UU ini disebutkan bahwa pencegahan tindak terorisme melalui pendekatan soft power dan hard power.
Pelaksanaan program deradikalisasi di Lapas dilakukan secara terpadu, sistematis, dan berkesinambungan sepanjang tahun 2022 dengan menempatkan personel dari Subdit Pengembangan Lapas di wilayah Nusakambangan dan Gunung Sindur, katanya.
Seminar ini merupakan kerjasama Prodi Ilmu Politik dan Magister Ilmu Politik dengan kelompok Sahabat India di Indonesia, didukung oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta Dr. Ma’mun Murod M.Si dan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Dr. Evi Satispi M.Si. Dihadiri sekitar 86 peserta mahasiswa dan dosen serta secara langsung dan ditayangkan di You Tube Channel FISIP UMJ.
Sebelum mengawali seminar, seluruh peserta seminar melakukan one minute silence dalam rangka memperingati tragedi aksi terorisme di Mumbai, untuk mengenang para korban dan sebagai bentuk kepedulian terhadap keluarga korban. (AS/FISIP)