Sebagai generasi muda yang tumbuh di era digital, pelajar dan mahasiswa berperan penting untuk membangun tatanan kota ke arah yang lebih baik di masa depan. Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Rektor IV Universitas Muhammadiyah Jakarta Dr. Septa Candra, S.H., M.H., ketika menghadiri sebuah acara bincang Ramadan Nongkrong Asik bareng Ustad D2 dengan tema Pelajar Dan Mahasiswa Sebagai Kekuatan Kota, di Teras Tangsel, Jumat (07/04/2023).
“Untuk membangun sebuah kota, Negara membutuhkan keterlibatan semua unsur terutama pelajar dan mahasiswa. Karena mereka adalah generasi penerus yang akan menjadi pemimpin dan penggerak pembangunan kota di masa yang akan datang.” ujar Septa.
Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) mendapat kunjungan kehormatan dari Kedutaan Besar Tiongkok di Indonesia, pada Kamis (6/4/2023). Pada kunjungan ini,Kedubes Tiongkok memberikan santunan kepada Yatim dan Dhuafa di acara Buka Puasa Bersama dengan Badan Pembina Harian (BPH) UMJ, Pimpinan UMJ dan Pimpinan Fakultas, Kepala Lembaga, Kepala Badan, Kepala Biro, dan Kepala Kantor serta sivitas akademika UMJ.
Wakil Rektor IV Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Dr. Septa Chandra, SH., MH. menyampaikan amanah yang perlu dilakukan oleh pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UMJ, yaitu meningkatkan kepercayaan dan animo mahasiswa untuk aktif di lembaga kemahasiswaan khususnya di tingkat universitas, serta menyusun program kerja sesuai dengan implementasi kepemimpinan yang berdasarkan catur dharma. Hal tersebut dikatakan Septa dalam Pelantikan Kabinet BEM UMJ 2023/2024 di Auditorium Fakultas Ilmu Pendidikan UMJ, Kamis (06/04/2023).
Jakarta, – Bertempat di Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, telah dilaksanakan Kongres Nasional ke-VIII Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Sosial dan Ilmu Politik se-Indonesia (ILMISPI) dengan mengusung tema “Indonesia Hebat Bersamaa ILMISPI Menuju 2045”.
Kongres merupakan musyawarah anggota ILMISPI dan pemegang kekuasaan tertinggi yang dihadiri oleh anggota ILMISPI seluruh Indonesia, salah satu agenda penting Kongres adalah memilih Badan Kelengkapan organisasi, yaitu Sekretaris Jenderal dan Presidium Nasional, serta penetapan Tuan Rumah Pertemuan Nasional dan Tuan Rumah Kongres Nasional.
Dalam Kongres Nasional ke-VIII ILMISPI, Universitas Muhammadiyah Jakarta terpilih sebagai Tuan Rumah Pertemuan Nasional ILMISPI 2024. Ini membuktikan bahwa Universitas Muhammadiyah Jakarta dapat berkiprah di kancah nasional dengan menjadi Tuan Rumah Pertemuan Nasional ILMISPI 2024.
Pertemuan Nasional merupakan momentum ruang berfikir, bernalar, dan berdialektika yang syarat makna untuk membenahi internal organisasi ILMISPI. Forum Pertemuan Nasional ini dijadikan landasan untuk merekatkan perbedaan antar sesama Mahasiswa FISIP Se-Indonesia. Sudah saatnya ILMISPI hadir sebagai mercusuar baru dalam menghadapi problematika kebangsaan yang kronis ini.
ILMISPI sendiri memiliki fungsi sebagai wadah komunikasi Mahasiswa untuk koordinasi dan kerjasama antar lembaga Eksekutif/setingkat Mahasiswa Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Se-Indonesia, juga Wadah perumusan kebijakan strategis dalam menyikapi fenomena sosial politik yang berkembang, serta wadah menumbuh kembangkan wawasan intelektual.
ILMISPI juga bertujuan sebagai wadah kerjasama untuk saling tukar informasi, pemikiran dan mencari solusi antar lembaga Eksekutif Mahasiswa/setingkat Ilmu Sosial dan Ilmu Politik se-Indonesia di dalam menumbuh kembangkan keilmuan serta merespon dinamika Sosial Politik yang berkembang. (AA/BEM FISIP UMJ)
Jum’at (03/02), Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta melantik Ketua dan Sekretaris Prodi Ilmu Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Pelantikan digelar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Dekan melantik secara resmi Nida Handayani, S.IP., M.Si., sebagai Kaprodi dan Dini Gandini Purbaningrum, S.IP., M.A. sebagai Sekretaris Prodi Ilmu Administrasi Publik FISIP UMJ dengan membacakan naskah pelantikan dan disaksikan oleh civitas akademika FISIP UMJ, di Aula Kasman Singodimedjo FISIP UMJ. Prosesi pelantikan yang dihadiri oleh Ketua Senat sekaligus Ketua Prodi Doktor Administrasi Publik Prof. Dr. Azhari Aziz Samudra, M.Si. beserta seluruh Wakil Dekan dan Kaprodi, berjalan khidmat.
Pada kesempatan tersebut Evi menyampaikan Selamat mengemban amanah kepada Nida Handayani, S.IP., M.Si., sebagai Kaprodi dan Dini Gandini Purbaningrum, S.IP., M.A. sebagai Sekretaris Prodi serta ucapan terima kasih kepada Dr. Izzatusholekha, M.Si. selaku Kaprodi Ilmu Administrasi Publik sebelumnya yang telah berhasil memimpin Prodi Ilmu Administrasi. Evi berharap kepada Kaprodi & Sekprodi yang baru dilantik untuk dapat melaksanakan tugas sebaik-baiknya dan amanah yang diberikan untuk kemajuan Prodi Ilmu Administrasi Publik.
Evi menekankan pada Prodi Ilmu Administrasi Publik untuk turut berupaya maksimal dalam meraih akreditasi Unggul dengan meningkatkan akreditasi Program Studi.
Jumat (25/11), sebanyak 390 mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (FISIP UMJ), melaksanakan kegiatan Yudisium program sarjana dan pasca sarjana semester genap tahun akademik 2021/2022. Rapat pleno yudisium FISIP UMJ resmi dibuka oleh Dr. Evi Satispi, M.Si., Dekan FISIP UMJ. Yudisium dihadiri oleh Rektor UMJ Dr. Ma’mun Murod, M.Si. dan sivitas akademika FISIP UMJ. kegiatan berlangsung di Aula Kasman Singodimedjo.
Pada kesempatan tersebut, Evi menyampaikan bahwa kegiatan Yudisium pada periode dua tahun sebelumnya dilakukan secara online, sehingga Yudisium kali ini menjadi awal setelah masa pandemi. “Saya berharap kalian dapat melanjutkan jenjang Strata Dua di FISIP UMJ, Yudisium ini hanya awal untuk melangkah ke dunia pekerjaan yang lebih kompleks,” jelas Evi.
Berdasarkan laporan yang disampaikan oleh Drs. H. Moh. Amin Tohari, M.Si., Wakil Dekan I FISIP UMJ, sebanyak 390 berhasil lulus pada semester genap tahun akademik 2021/2022 dari enam program studi yakni Magister Ilmu Administrasi 18 mahasiswa, Magister Ilmu Komunikasi 43 mahasiswa, Program Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial 57 mahasiswa, Program Studi Administrasi Publik 62 mahasiswa, Program Studi Ilmu Politik 25 mahasiswa dan Program Studi Ilmu Komunikasi 185 mahasiswa. “Kriteria untuk mendapatkan yudisium terbaik yakni masa studi untuk Strata Satu adalah 8 semester, predikat lulus pujian, berkelakuan baik, bukan mahasiswa pindahan dan bukan kelas karyawan,” ucap Amin.
Rektor UMJ, Dr. Ma’mun Murod, M.Si., mengharapakan untuk mahasiswa FISIP menyelesaikan masa studi maksimal 4 tahun. “Pada hari ini, kalian telah nyatakan lulus sebagai alumni FISIP UMJ, carilah pekerjaan yang linier dengan ilmu yang telah didapat. Berikan salam saya untuk keluarga, teman dan saudara sekalian untuk berkuliah di UMJ,” tutur Ma’mun.
Salah satu perwakilan yudisium, Muhammad Sulaiman, menyampaikan rasa terimakasih kepada seluruh sivitas akademik UMJ karena telah banyak membantu proses belajar di perkuliahan sampai selesai. “Semoga langkah kita (mahasiswa) kedepannya langkah kita dimudahkan dan dapat kembali ke Muhammadiyah untuk memberikan kontribusi positif,” jelas Sulaiman.
Kegiatan berakhir dengan sesi penyerahan berkas Alumni dari Wakil Dekan III Dr. Fal. Harmonis, M.Si., kepada perwakilan alumni Djoni Gunanto, S.IP., M.Si., Djoni memberikan amanah untuk para alumni untuk selalu menjaga nama baik Muhammadiyah dan selalu optimis dan percaya bahwa kesuksesan dapat di capai setelah ini. Seluruh mahasiswa yang telah melakukan Yudisium saat ini akan menjadi bagian dari prosesi wisuda pada 29 November 2022. (MN/KSU)
Korea Selatan menjadi negara maju karena pendidikan, ini merupakan konsekuensi pertumbuhan ekonomi dari sumber daya manusia yang didampingi dengan investasi terhadap penelitian dan pengembangan, serta pemanfaatan sistem digital. Hal tersebut disampaikan oleh President of the Korea Local Government Municipal Police Institute Prof. Young-Hoon AHN, Ph.D., dalam Kuliah Umum dengan tema “South Korean Political System”, yang digelar oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (FISIP UMJ) secara hybrid di Auditorium FISIP UMJ serta zoom meetings, Senin (14/11).
Walaupun Korea Selatan sudah menjadi negara maju, Young-Hoon mengutarakan bahwa ada beberapa polemik yang dihadapi yaitu masalah sosial yang muncul, keterbatasan pertumbuhan di bawah paradigma masyarakat industri yang ada, tantangan global, dan ketidakstabilan politik di semenanjung Korea menghadapi ancaman nuklir Korea Utara. Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa demokrasi di Korea Selatan dan negara lain mengalami kemunduran dikarenakan pemilihan umum yang dilaksanakan tidak menghasilkan pemimpin yang baik sehingga timbul demonstrasi, contohnya di Seoul yang hampir setiap minggu terjadi.
Dengan berbagai permasalahan yang berkaitan dengan politik tersebut. Young-Hoon mengatakan salah satu solusi yang tepat adalah adanya layanan e-government yang lebih disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang berfungsi sebagai, “meningkatkan partisipasi warga negara dan kekuatan mengatur diri sendiri, kemudian bekerja sama, berbagi, dan menghilangkan hambatan dalam masyarakat yang terbuka dan transparan melalui informasi,” ungkap Young-Hoon.
Selain Young-Hoon, agenda dihadiri oleh Debbie Affianty Lubis, M.Si., Director of Laboratory of Indonesian and Global Studies (LIGS), serta Cecep Effendi, Ph.D., Dosen FISIP UMJ. Kegiatan ini dimoderatori oleh Akademisi FISIP UMJ Ali Noer Zaman, MA. dan diikuti juga oleh kurang lebih 50 (lima puluh) sivitas academika di ruang lingkup fakultas.
Selaras dengan Young-Hoon, Cecep Effendi mengungkapkan bahwa Korea Selatan adalah negara kecil, yang tidak memiliki sumber daya alam melimpah, dan memiliki sejarah kelam seperti Indonesia. Oleh karena itu, sumber daya manusia dikembangkan dengan baik oleh pemerintah Korea Selatan dan atas kesadaran masyarakatnya juga untuk meningkatkan perekonomian dan memajukan negara. “Indonesia harus banyak belajar dari Korea Selatan, salah satunya adalah dalam hal pendidikannya,” ujarnya.
Menyinggung politik perempuan di Korea Selatan dan Indonesia, menurut Cecep permasalahannya adalah kuota yang tersedia tidak secara nyata diajukan dalam pemilihan umum. “Di samping pentingnya kuota bagi calon perempuan, yang menjadi urgensi adalah untuk memberi pemahaman pemilih agar proses perempuan dalam pemilihan umum dapat didukung. Karena perempuan terpilih di kursi DPR/DPRD itu penting,” tutur Cecep.
Debbie Affianty Lubis menjelaskan alasan sistem politik Korea Selatan menjadi materi dalam Kuliah Umum. Menurutnya, Korea Selatan dekat dengan Indonesia dalam hal teknologi, budaya, bahkan makanan. “Kita ingin tahu mengapa Korea Selatan bisa go internasional. Kita mau Indonesia bisa juga dari sisi budaya, intelektual, apapun itu untuk kemajuan bangsa. Setelah ditelaah, ternyata politik sistem di Korea Selatan itu memajukan dan membuka seluas-luasnya untuk siapapun yang ingin maju di bidang pendidikan, riset dan pengembang, serta perkembangan IT (Information and Technology). Kita sebagai bangsa Indonesia punya modal banyak untuk memajukan negara seperti tingkat penduduk, produk intelektual, makanan, budaya, dan keanekaragaman etnis di Indonesia,” jelas Debbie.
Kuliah Umum FISIP UMJ dengan LIGS akan diselenggarakan secara rutin dari berbagai negara, sehingga mahasiswa dapat memiliki wawasan lebih luas untuk menghargai keberagaman dan dapat mengambil hikmah dari negara yang sudah lebih maju. Lebih lanjut, dari kegiatan seperti ini UMJ akan lebih banyak bekerja sama dengan universitas di luar negeri, dalam hal riset, penulisan, atau publikasi ilmiah. (QF/KSU)
Program pertukaran mahasiswa dan dosen antara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (FISIP UMJ), dengan Akeenkya DY Patill University (ADYPU) dan Abhinav Education Society, India, resmi ditutup oleh Wakil Dekan I FISIP UMJ Drs. H. Moh. Amin Tohari, M.Si., di Aula Kasman Singodimedjo, Selasa (08/11).
Kegiatan resmi ditutup setelah seluruh mahasiswa dan dosen menyelesaikan rangkaian International Community Service Program selama sepuluh hari di Perkampungan Setu Babakan, Jakarta Selatan. Turut hadir dalam rangkaian penutupan Wakil Dekan II FISIP UMJ, Seluruh Ketua Program Studi, dosen, dan mahasiswa FISIP UMJ. Selain itu dosen dari ADYPU dan Abhinav Education Society juga turut hadir secara daring.
Amin Sabana, S.Sos., M.Si., sebagai ketua pelaksana International Community Service Program mengatakan bahwa setelah program tersebut berakhir, akan kolaborasi lainnya antara ketiga kampus. Tanggapan selaras terkait program tersebut juga datang dari berbagai pihak, mulai dari mahasiswa, dosen, dan pimpinan dari masing-masing universitas.
Sementara itu, Head School of Management ADYPU Prof. Bhausaheb Londhe, mengatakan bahwa pertukaran mahasiswa yang dilakukan dengan FISIP UMJ sangat berkesan. Hal tersebut diakui olehnya karena sebelumnya ADYPU telah banyak melakukan pertukaran mahasiswa, tapi belum pernah menemukan program seperti yang dilakukan oleh FISIP UMJ.
Wakil Dekan I FISIP UMJ Drs. H. Moh. Amin Tohari, M.Si., berharap kerja sama antara FISIP UMJ, ADYPU, dan Abhinav Education Society dapat terus berlanjut. “Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi pelaksanaan catur dharma perguruan tinggi. Kami berharap ada tindak lanjut kerja sama baik dalam hal penelitian, pertukaran mahasiswa, dosen tamu meskipun nanti dilakukan secara daring,” ungkap Amin.
Sebanyak 24 mahasiswa dan 10 Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang terbagi dalam 4 kelompok mempresentasikan hasil observasi dan rekomendasi dalam mempromosikan kebudayaan betawi ke dunia internasional dalam bentuk audio visual. Pihak Unit Pengelola Kawasan (UPK) Setu Babakan yang turut hadir menyaksikan dan menyimak hasil observasi sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. Nurul Fadhilah, Satuan Pelaksana Pelayanan dan Informasi UPK Setu Babakan mengatakan bahwa rekomendasi yang dihasilkan dari observasi para mahasiswa dan dosen yang terlibat sangat berharga.
“Kami membutuhkan banyak masukan saran dari berbagai pihak, baik dari akademisi, praktisi, maupun masyarakat yang berada di dalam dan di luar kawasan. Kami mendapatkan saran dan masukan yang sangat berharga dari program ini (International Community Service Program),” ungkap Nurul.
Nurul juga mengapresiasi hasil observasi mahasiswa yang dikemas dalam bentuk video. Video tersebut mencakup beberapa unsur kebudayaan mulai dari kesenian, kuliner, kearifan lokal dan desa wisata, serta permainan khas Betawi. Menurut Nurul, video tersebut menjadi bahan literasi yang dapat dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat untuk melestarikan dan mempromosikan budaya Betawi di daerahnya masing-masing. (DN/KSU).