Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta berduka atas wafatnya Ketua Program Studi Magister Ilmu Administrasi, Dr. Retnowati WD Tuti, M.Si., yang meninggal pada Sabtu (06/08) di Rumah Sakit Sentra Medika, Cibinong, Kab. Bogor.
Retno adalah dosen FISIP UMJ yang juga pernah menjabat sebagai Dekan FISIP UMJ. Ia mulai bergabung menjadi bagian dari keluarga besar FISIP UMJ sejak 37 tahun silam. Dedikasinya untuk FISIP UMJ telah terbukti dengan banyaknya perkembangan dan kemajuan FISIP UMJ. Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang. Wafatnya Retnowati yang akrab disapa Bunda RE oleh sebagian besar koleganya, adalah seorang peneliti nasional yang kini meninggalkan warisan berupa hasil penelitian, pengabdian masyarakat, dan kemajuan bagi UMJ khususnya FISIP UMJ..
Pada tahun ini (2022), almarhumah Retno mendapatkan 3 (tiga) hibah penelitian Kemendikbudristek. Sebelum wafat, ia berusaha keras untuk menyelesaikan penelitian yang sedang dilakukanya dan tugas lainnya sebagai Ketua Prodi Magister Administrasi FISIP UMJ. Ia adalah sosok pembelajar sekaligus pendidik yang patut dijadikan teladan bagi murid dan rekan-rekannya.
Awal September tahun ini (2022), Retno dijadwalkan akan diajukan sebagai kandidat Guru Besar dengan total kum 1050. Namun takdir tidak mengamini cita-cita besar Retno. Lahirnya Program Doktor Ilmu Administrasi FISIP UMJ juga tidak terlepas dari tangan dingin Retno. Dedikasi Retno sangat bermanfaat bukan hanya untuk dirinya, tapi juga untuk UMJ khususnya FISIP UMJ, dan masyarakat luas. Atas dedikasi yang begitu tinggi bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan instansi pendidikan, UMJ khususnya FISIP UMJ memberikan apresiasi setinggi-tingginya dan mengucapkan terima kasih kepada Dr. Retnowati WD Tuti, M.Si.
Takziah secara daring digelar oleh FISIP UMJ untuk mengenang dan mendoakan almarhumah Retno, Minggu (07/08) malam, dengan mengundang perwakilan keluarga dan kerabat almarhumah Retno. Rektor UMJ beserta jajarannya, Dekan beserta keluarga besar FISIP UMJ, mahasiswa FISIP UMJ khususnya Program Studi Administrasi Publik dan Program Studi Magister Administrasi dan seluruh sivitas akademika UMJ yang mengenal sosok Retno turut hadir menyimak dan memberikan doa.
Pada kesempatan tersebut, Dekan FISIP UMJ, Dr. Evi Satispi, M.Si., sekaligus murid dan rekan kerja memberikan kesaksian tentang sosok almarhumah semasa hidupnya berkiprah dalam bidang ilmu pengetahuan dan juga untuk kemajuan FISIP UMJ. “Sudah selayaknya beliau dipanggil Profesor, dari keilmuan dan pengalamannya yang luar biasa. Kami di FISIP sudah menganggapnya sebagai guru besar,” ungkap Evi dengan masih dalam suasana berkabung.
Anak pertama Retno, Dyas, mewakili keluarga besarnya hadir dan memberikan kata sambutan. Dyas menceritakan sosok ibunda yang masih semangat menyelesaikan tugas-tugasnya sebagai dosen sekaligus Ketua Program Studi Magister Administrasi, dan menyelesaikan penelitian yang sedang dilakukan, walaupun dalam keadaan sakit. “Sampai beliau mengalami penurunan kesadaran. Beliau masih merasa bertanggung jawab atas penelitian,” ungkap Dyas menahan kesedihan.
Dyas juga menghaturkan ucapan permohonan maaf dan terima kasih kepada keluarga besar FISIP UMJ dan UMJ atas persaudaraan yang terjalin dengan almarhumah Retno.
Kesan positif terhadap sosok almarhumah Retno dan kesedihan mendalam juga datang dari Rektor UMJ, Dr. Ma’mun Murod, M.Si. Menurutnya, banyak yang bisa diteladani dari sosok almarhumah Retno.
“Saya selalu mendapat contoh dari Bu Retno. Pertama, menengok orang sakit. Beliau sangat ringan tangan kalau untuk menengok orang sakit. Ini pelajaran untuk kita semua. Memang hadis nya jelas. Hal hal baik memang berat dilakukan,” jelas Ma’mun.
Hal lainnya yang menjadi poin penting dalam meneladani almarhumah Retno adalah takziah dan silaturrahim. “Bu Retno punya kelebihan dari sisi ini,” ujar Ma’mun seraya mengenang kebaikan almarhumah Retno.
Di mata Ma’mun, almarhumah Retno adalah sosok yang ulet dan memiliki semangat tinggi dalam mencapai target. “Orangnya sangat ulet. Kita yang muda-muda itu harus meneladani. Keluarga besar UMJ merasa kehilangan betul sosok Bu Retno,” ungkap Ma’mun.
Suasana takziah semakin haru dikala sahabat, kerabat, dan kolega memberikan ungkapan kesedihan dan pengalaman tak terlupakan bersama sosok almarhumah Retno. Kolom chat ruang virtual pada malam itu dipenuhi kesan dan kenangan para mahasiswanya. Selama menjalankan tugas dan peran sebagai pendidik, ia selalu berpesan pada para mahasiswanya untuk menyelesaikan studi tepat waktu. Bahkan ia tak ragu untuk menghubungi mahasiswanya satu per satu untuk menanyakan kabar penelitian (skripsi maupun thesis) dan memberikan dorongan agar para mahasiswanya segera menyelesaikannya. Retno selalu bersemangat untuk menghadiri sidang skripsi yang digelar secara luring. Bukan hanya itu, menurut salah satu pengakuan mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Adminstrasi angkatan 2020, almarhumah Retno berhasil mendorong para mahasiswanya lulus tepat waktu.
Ungkapan positif dan kenangan terus berdatangan dari mahasiswa, dosen, sahabat, kerabat dan kolega almarhumah Retno. Mengakhiri takziah, Dekan Fakultas Agama Islam UMJ, Dr. Sopa, M.Ag., memberikan tausyiah dan ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Dr. Saiful Bahri, Lc. MA. (DN/KSU)