Kategori
Berita Kampus

Ustazah Oki: Muhammadiyah Perlu Perkuat Basis Jamaah Digital

Ustazah Dr. Oki Setiana Dewi, S.Hum, M.Pd., yang juga seorang seniman menilai Muhammadiyah telah terbukti melewati berbagai rintangan dalam menjawab perubahan zaman yang semakin kompleks. Sebagai organisasi Islam, Muhammadiyah beradaptasi untuk memastikan relevansinya dalam memimpin umat Islam menghadapi tantangan zaman.

Baca juga : Ustaz Adi Hidayat: Islam Tidak Anti dengan Seni

Berkaitan dengan pandangan dakwah kultural, Oki mengatakan Muhammadiyah perlu memperkuat basis jamaah digital. Tanpa ada usaha merawat dan membangun jemaah, Islam tidak mungkin akan mengalami pertumbuhan.

Baca selengkapnya di : https://umj.ac.id/kabar-kampus/2024/03/ustazah-oki-muhammadiyah-perlu-perkuat-basis-jamaah-digital/

Kategori
Berita Kampus

Muhammadiyah Perlu Memaknai Ulang Arti Kebudayaan

Muhammadiyah perlu memaknai ulang arti kebudayaan. Muhammadiyah kata dia, menempatkan diri sebagai organisasi yang kritis terhadap peradaban, termasuk terhadap budaya lokal dan budaya yang datang dari luar.

Baca juga : Strategi Hadapi Persoalan Kemanusiaan Universal Melalui Dakwah Kultural Muhammadiyah

Demikian dijelaskan Prof. Dr. Zakiyuddin Baidhawy, M.Ag., Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga dalam penyampaian materi hari kedua Pengkajian Ramadan 1445 H Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Auditorium KH. Azhar Basyir, Gedung Cendikia, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Selasa (19/03/2024).

Baca selengkapnya di : https://umj.ac.id/kabar-kampus/2024/03/dakwah-kultural-jadikan-peradaban-sebagai-media-berdakwah/

Kategori
Berita Kampus

Ustaz Adi Hidayat: Islam Tidak Anti dengan Seni

Dr. (HC) Adi Hidayat, Lc., MA., menjelaskan bahwa Islam tidak anti dengan seni. Pernyataan itu disampaikan setelah Ustaz Adi Hidayat menjelaskan ayat Al-Qur’an yaitu Surat Asy-Syu’ara ayat 226-227.


Baca juga : Ustaz Adi Hidayat : UMJ Kampus Pertama Luncurkan Program Tahfizh Internasional

Hal itu disampaikannya setelah menjabarkan rumus dan kategorisasi seni yang berkembang pada masa jahiliyah saat menjadi narasumber Pengkajian Ramadan PP Muhammadiyah di Auditorium KH  Ahmad Azhar Basyir Gedung Cendekia Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Selasa (19/03/2024). 

Baca selengkapnya di : https://umj.ac.id/kabar-kampus/2024/03/ustaz-adi-hidayat-islam-tidak-anti-dengan-seni/

Kategori
Berita Kampus

Muhammadiyah dan Dakwah Kultural

Secara historis, Muhammadiyah memiliki perjalanan dakwah kultural yang panjang diawali pada generasi awal pergerakan Muhammadiyah. Pada hari kedua Pengkajian Ramadan 1445 H Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah yang digelar di Auditorium KH Ahmad Azhar Basyir MA, Gedung Cendekia Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), pembahasan terkait Muhammadiyah dan dakwah kultural dikaji lebih dalam.

Baca juga : Abdul Mu’ti : Penting Mengubah Mindset Dakwah Muhammadiyah

Prof. Dr. Syafiq A Mughni, Ketua PP Muhammadiyah mengatakan bahwa dakwah kultural menjadi dokumen resmi bagi persyarikatan Muhammadiyah yang perlu ditinjau sejauh mana konsep itu bisa diaplikasikan dalam situasi sekarang.

Baca selengkapnya di : https://umj.ac.id/kabar-kampus/2024/03/muhammadiyah-dan-dakwah-kultural/

Kategori
Berita Kampus

Abdul Mu’ti : Penting Mengubah Mindset Dakwah Muhammadiyah

Berkembangnya teknologi diperkirakan membuat 75% manusia terkoneksi dengan internet. Ketua Badan Pembina Harian (BPH) Universitas Muhammadiyah Jakarta sekaligus Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed., menyebut penting untuk Muhammadiyah mengubah mindset cara berdakwah di masyarakat.

Baca juga : Pengkajian Ramadan PP Muhammadiyah 1445 H Usung Tema Dakwah Kultural

Kutipan itu disampaikan saat menjadi narasumber sesi pertama dalam Pengkajian Ramadan 1445 H di Auditorium KH. Azhar Basyir, MA., Senin (18/3/2024).

Baca selengkapnya di : https://umj.ac.id/kabar-kampus/pp-muhammadiyah/2024/03/abdul-muti-penting-mengubah-mindset-dakwah-muhammadiyah/

Kategori
Berita Kampus

Haedar Nashir: Watak Kultural Muhammadiyah Sudah Ada Sejak Generasi Awal

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si. menyebut bahwa Muhammadiyah telah memiliki watak kultural sejak generasi awal. Hal itu ia nyatakan saat menyampaikan pidato iftitah dalam Pengkajian Ramadan 1445 H di Auditorium KH. Ahmad Azhar Basyir, MA., Gedung Cendekia Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Senin (18/03/2024).

Baca juga : Rektor UMJ: Dakwah Kultural Jadi Identitas Muhammadiyah

Watak kultural itu dilihat dari sejarah perkembangan dakwah Muhammadiyah yang menyebar berawal dari Pulau Jawa di awal generasi Muhammadiyah, hingga ke Ternate Tidore. Haedar mengajak peserta pengkajian untuk kilas balik perjalanan dakwah Muhammadiyah yang umumnya berpusat di pusat ekonomi.

Baca selengkapnya di : https://umj.ac.id/kabar-kampus/2024/03/haedar-nashir-watak-kultural-muhammadiyah-sudah-ada-sejak-generasi-awal/

Kategori
Berita Kampus

Rektor UMJ: Dakwah Kultural Jadi Identitas Muhammadiyah

Sejak awal gerakan, dakwah kultural menjadi identitas Muhammadiyah. Demikian hal itu dijelaskan oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Prof. Dr. Ma’mun Murod, M.Si dalam sambutannya di Pembukaan Pengkajian Ramadan 1445 H Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dengan mengusung tema “Dakwah Kultural” digelar di Auditorium KH. Azhar Basyir, M.A., UMJ, Senin (18/3/2024).

Baca juga : Muhammadiyah Perlu Tegaskan Pancasila Sebagai Darul Ahdi Wa Syahadah


Prof. Dr. Ma’mun menegaskan bahwa gerakan dakwah kultural merupakan nilai ajaran awal yang dibawa oleh KH. Ahmad Dahlan sebagai pendiri Muhammadiyah. Dimasa awal, Muhammadiyah mengedepankan nilai-nilai Islam moderat atau wasathiyah.

Baca selengkapnya di : https://umj.ac.id/kabar-kampus/2024/03/rektor-umj-dakwah-kultural-jadi-identitas-muhammadiyah/

Kategori
Opini

Menjadi Muhammadiyah Secara Kaffah Bagi Karyawan Amal Usaha Muhammadiyah

Diakui atau tidak, bagi kita yang saat ini bekerja di Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), baik di Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA), Rumah Sakit Muhammadiyah, Sekolah Muhammadiyah, dan lain sebagainya, terkadang masuk menjadi Warga Persyarikatan Muhammadiyah disebabkan ikatan kerja. Karena siapapun yang bekerja di AUM, harus memiliki Kartu Tanda Anggota Muhammadiyah (KTAM)

Baca selengkapnya di : https://umj.ac.id/opini/menjadi-muhammadiyah-secara-kaffah-bagi-karyawan-amal-usaha-muhammadiyah/

Kategori
Opini

Karyawan Amal Usaha Muhammadiyah Harus Aktif di Cabang dan Ranting Muhammadiyah

Salah satu wujud eksistensi Persyarikatan Muhammadiyah di Indonesia ialah keberadaan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang bertebaran mulai dari sekolah, perguruan tinggi, rumah sakit, dan lain sebagainya. Keberadaan AUM memberikan kebermanfaatan nyata kepada masyarakat Indonesia, tanpa harus mengetahui latar bekalang dari setiap orang yang hendak memanfaatkan jasa yang diberikan. Sehingga hal tersebut menjadikan Muhammadiyah sebagai Ormas Islam yang terus bergerak dan hidup bersama masyarakat Indonesia pada khususnya dan masyarakat dunia pada umumnya.  

Baca selengkapnya di: https://umj.ac.id/opini/karyawan-amal-usaha-muhammadiyah-harus-aktif-di-cabang-dan-ranting-muhammadiyah/

Kategori
Wawancara

Dahulu Pemred Mading Sekolah, Sekarang Direktur TV Muhammadiyah

Mengawali karier sebagai pemimpin redaksi majalah dinding  (mading) di SMA, Dr. Makroen Sanjaya yang kini duduk sebagai Direktur TV Muhammadiyah telah lalu-lalang puluhan tahun lamanya dari media ke media. Seperti apa pengalaman dosen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (FISIP UMJ) ini selama menjadi wartawan? Simak kisahnya berikut ini.

Saat berbincang dengan Dr. Makroen belum lama ini,  penulis tidak mengajukan banyak pertanyaan namun durasi wawancara jadi lebih panjang karena banyak cerita menarik. Salah satunya cerita saat duduk di bangku SMA dulu Makroen sudah dipercaya jadi pemimpin redaksi mading sekolahnya, lalu melanjutkan studi di Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Surabaya (STIKOSA) yang menjadi titik awal kariernya sebagai wartawan dan melupakan cita-cita sebelumnya.

Baca selengkapnya di : https://umj.ac.id/wawancara/dahulu-pemred-mading-sekolah-sekarang-direktur-tv-muhammadiyah/