Selasa, 30 Agustus 2022 bertempat di Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (FISIP UMJ) Pimpinan FISIP UMJ menerima tamu undangan dari Dekan FISIP Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), dalam rangka menjalin Kerjasama (Implementation Arrangement) antara FISIP UMJ dengan FISIP UMMAT tentang Pendidikan dan Pengembangan Program Pascasarjana. Pelaksana Kerjasama dihadiri langsung oleh Dekan FISIP UMJ Dr. Evi Satispi, M.Si dan Wakil Dekan II Djoni Gunanto, S.Ip., M.Si. serta Dekan FISIP UMMAT Dr. H. Muhammad Ali, M.Si dan Wakil Dekan II Bidang Kerjasama Amin Saleh, M.Ikom beserta rombongan
Dekan FISIP UMJ sangat menyambut kedatangan keluarga besar FISIP UMMAT dalam rangka menjalin Kerjasama dan tentunya silaturahmi kita sebagai antar Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang tersebar di berbagai pelososk negeri Indonesia. Harapannya Kerjasama ini bisa dapat meningkatkan kualitas mutu kita sebagai tenaga pendidik dan terutama mahasiswa memiliki kualitas yang diharapkan oleh tuntutan zaman.
Selanjutnya Dr. H. Muhammad Ali, M.Si selaku Dekan FISIP UMMAT menyampaikan sangat terima kasih banyak kepada FISIP UMJ telah menerima kami dengan sangat baik, kunjungan kami disini merupakan bentuk tindak lanjut dari MoU yang sudah kami tanda tangani bersama dengan pihak UMJ, saat ini kami berharap kerjasama ini dengan FISIP UMJ dibidang pendidikan untuk pengembangan SDM program pascasarjana (magister) sebagai bentuk kontribusi dua kampus FISIP dalam mengembangkan SDM daerah.
Terakhir Kerjasama (Implementation Arrangement) harus di barengi dengan semangat yang sama bahwa PTM di Indonesia memiliki kualitas yang unggul dalam pengembangan potensi mahasiswa, karena itu Kerjasama antara perguruan tinggi perlu dirajut dengan niat dan ikhtiar yang sama. Ungkap Evi Satisipi
Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Dr. Ma’mun Murod didampingi Wakil Rektor 1, Dr. Muhammad Hadi dan Kepala Kantor Kerjasama dan Urusan Internasional (KUI) Endang Zakaria menghadiri launching Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM) di kota Perlis, Malaysia (22/8/2022).
Launching UMAM ditandai dengan dilaksanakannya International Submit on Knowledge Advancement (ISKA) 2022 yang dihadiri oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Dr. Haedar Nashir dan beberapa ketua PP Muhammadiyah lainnya.
ISKA dihadiri oleh 170 utusan dari Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) termasuk beberapa pimpinan PTM yang datang dari Indonesia.
ISKA yang berlangsung selama 2 hari (22-23/8/2022) di hotel Seri Malaysia Kangar Perlis dibuka oleh Raja Muda Perlis, Tuanku Syed Faizudin Putra. ISKA menampilkan beberapa narasumber dari Indonesia dan Malaysia, yaitu Prof. Dr. Azyumardi Azra, Prof. Dr. Abdul Mu’ti M.Ed, Prof. Lincolin Arsyad, dan Prof. Dato’ Seri Muhamed Mustafa Ishak.
Pada hari kedua ISKA dilaksanakan presentasi paper para dosen dari PTM yang sudah lolos seleksi oleh panitia ISKA 2022.
Ketum PP. Muhammadiyah menyampaikan keyakinannya bahwa kehadiran UMAM di Malaysia akan mempererat hubungan antara Persyarikatan Muhammadiyah dengan Kerajaan Perlis, khususnya dan masyarakat Malaysia umumnya.
“Kehadiran UMAM akan menambah keselarasan hubungan kita sebagai bangsa serumpun, karena dalam sejarahnya, Malaysia dan Indonesia merupakan saudara serumpun yang banyak memiliki kesamaan budaya, bahasa dan sejarah,” ucap Haedar Nashir. Sehingga dengan adanya UMAM ini semua bisa terjalin kembali dan Inonesia maupun Malaysia bisa sama-sama maju. (EZ)
Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) menyelenggarakan Penutupan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2022, pada Selasa (23/8/2022). Agenda tersebut dilaksanakan via zoom meetings dan dihadiri oleh Dr. Lusi Andriyani, M.Si. (Ketua Panitia KKN UMJ), Prof. Dr. Ir. Tri Yuni Hendrawati, M.Si. (Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat UMJ), dan Dr. Septa Chandra, S.H., M.H. (Wakil Rektor IV UMJ), serta para civitas academica.
Dalam kesempatan tersebut. Ketua Panitia KKN UMJ, Dr. Lusi Andriyani, M.Si., memaparkan data-data mahasiswa/mahasiswi dan laporan kegiatan KKN UMJ 2022. “KKN UMJ diikuti oleh 1371 mahasiswa secara daring dan luring yang berbasis domisili. Dari kegiatan tersebut ada 8 fakultas dan dibimbing oleh 91 Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Kegiatan tersebut memiliki luaran 1362 laporan kegiatan pemnas yang terlapor dan akan terlapor. Lalu, 1168 youtube, 1321 instagram, 302 facebook, 238 twitter”, jelas Lusi.
Dari data-data dan luaran yang sudah dipaparkan. Lusi berharap luaran tersebut dapat mendukung kinerja penelitian dan pengabdian masyarakat yang bekerja sama dengan mahasiswa, serta mendukung publikasi dan juga pengenalan UMJ di lingkungan masyarakat.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UMJ, Prof. Dr. Ir. Tri Yuni Hendrawati, M.Si., mengatakan bahwa KKN merupakan proses pembelajaran dan proses memberikan reputasi yang terbaik untuk UMJ, yang sudah berdasarkan Standar Nasional Perguruan Tinggi.
“KKN merupakan proses pembelajaran sekaligus proses memberikan reputasi yang terbaik untuk UMJ. KKN wajib bagi mahasiswa UMJ karena, pertama, merupakan kegiatan akademik; kedua, merupakan proses belajar lintas dispilin keilmuan; dan ketiga, para mahasiswa dapat belajar untuk menerapkan ilmu pengetahuannya di masyarakat di bawah bimbingan DPL. Basis KKN kali ini adalah basis daripada proses pengelolaan secara online dan sudah mengacu pada Standar Nasional Perguruan Tinggi”, tutur Yuni.
Yuni juga menjelaskan bahwa laporan mahasiswa akan menjadi kinerja di Sistem Informasi Pemeringkatan Mahasiswa (SIMKATMAWA). Sedangkan laporan DPL akan menjadi program kemahasiswaan dan pengabdian masyarakat pada Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat (SEMNASKAT), serta bagi UMJ akan masuk pada Science and Technology Index (SINTA) V.3.
Lebih lanjut, Yuni yang membawakan tema UMJ dan Implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dalam Penutupan KKN 2022. Ia mengatakan bahwa KKN ini mempunyai multiplier effect. “KKN ini mempunyai multiplier effect yang banyak sekali. Sesuai dengan tema kita, akhirnya UMJ mempunyai 300 mitra KKN yang merupakan dasar modal yang akan menjadi desa binaan dan lain-lain. Salah satu efek pembelajaran KKN ini yaitu kemampuan soft skill di antaranya presentasi, mengoperasikan media sosial, berkomunikasi, penerapan ilmu pengetahuan di media masyarakat, dan lain-lain”, Tegas Yuni.
Wakil Rektor IV UMJ, Dr. Septa Chandra, S.H., M.H., yang mewakili Rektor UMJ, Dr. Ma’mun Murod Al-Barbasy, M.Si, mengungkapkan bahwa mitra yang sudah dibangun melalui KKN diharapkan bisa berkesinambungan menjadi desa binaan ataupun mitra dalam bentuk lainnya sehingga tidak terputus. “Mitra yang sudah dibangun melalui KKN diharapkan bisa berkesinambungan menjadi desa binaan ataupun mitra dalam bentuk lainnya. Sehingga tidak terputus selama satu bulan KKN saja. Ke depan tentu kita berharap pelaksanaan KKN ini terus memberikan KKN yang lebih baik pada mahasiswa, misalnya dahulu daring sekarang hybrid. Jika tahun depan keadaan lebih baik lagi, menurut saya, ada baiknya kita menawarkan kepada mahasiswa kita untuk KKN Nasional, bahkan KKN Internasional”, harap Setpa.
Selaras dengan pernyataan Yuni tentang soft skill yang didapatkan dalam pelaksanaan KKN. Menurut Septa, menjadi mahasiswa tidak cukup hanya mengandalkan kelebihan akademik, tetapi harus diikuti dengan kegiatan kemahasiswaan lain yang dapat meningkatkan dan mengembangkan soft skill. “Menjadi mahasiswa itu tidak cukup dengan hanya mengandalkan kelebihan akademik semata, tapi juga harus diikuti dengan berbagai kegiatan kemahasiswaan lainnya dengan meningkatkan dan mengembangkan soft skill. Karena ketika lulus nanti, bukan hanya indeks prestasi saja yang dilihat, tetapi juga berbagai kemampuan lain dalam bentuk soft skill yang dimiliki oleh para calon pencari kerja (lulusan) itu. Kemudian, Kementerian (dalam hal ini Kemendikbud Ristek) mewajibkan perguruan tinggi yang meluluskan mahasiswa harus juga didampingi dengan surat keterangan pendamping ijazah yang menggambarkan bagaimana soft skill daripada lulusan tersebut”, tutup Septa.
Acara penutupan KKN UMJ 2022 diakhiri dengan berbagi testimoni DPL dan mahasiswa serta foto bersama. (QF/KSU)
Menyambut Muktamar ke-48, Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) menyelenggarakan agenda Nonton Bareng di UMJ Cinema, pada tanggal 5-9 September 2022. Film-film yang diluncurkan antara lain Meniti 20 Hari, 9 Putri Sejati, Jejak Langkah 2 Ulama, dan Cita-citaku Setinggi Balon, yang diproduksi oleh Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah. UMJ ditunjuk oleh LSBO PP Muhammadiyah sebagai penyelanggara pusat Nonton Bareng dengan wilayah Jabodetabek.
LSBO PP Muhammadiyah menggunakan sistem pop up cinema dalam pemutaran filmnya dengan tujuan untuk dakwah, edukasi hak cipta, dan penggalangan dana. Sistem pop up cinema untuk dakwah dinilai sangat efektif untuk menjangkau warga yang jauh dari perkotaan. Dakwah dengan budaya khususnya hiburan akan lebih mudah dan cepat dipahami. Dakwah dengan film seperti pisau bermata dua. Ke dalam film akan mengakrabkan Muhammadiyah lebih dalam kepada anggotanya. Sedangkan untuk ke luar dakwah film ini akan menambah simpatisan dan anggota Muhammadiyah yang baru.
Film pertama dari LSBO PP Muhammadiyah yaitu Meniti 20 Hari, yang diproduksi tahun 2017 dengan mengambil lokasi shooting di Palembang dan sekitarnya. Film ini menceritakan kisah perjuangan AR Fachrudin muda bersama pasukan Hizbul Wathan pada tahun 1938. Memasuki tahun 2018, LSBO PP Muhammadiyah kembali mengeluarkan film yang berjudul 9 Putri Sejati. Film ini membawa kita ke satu abad masa lalu dan melihat pahit getirnya para perempuan untuk bangkit dan maju. Di bawah bimbingan K.H. Ahmad Dahlan, mereka berproses dari pengajian Sopo Tresno menjadi Organisasi Perempuan yaitu Aisyiyah dan Nasyiyatul Aisyiyah.
Pada tahun 2019 LSBO PP Muhammadiyah bekerja sama dengan Pondok Pesantren Tebuireng. Kerja sama tersebut berhasil memproduksi film yang berjudul Jejak Langkah 2 Ulama, yang menceritakan kisah perjalanan dua sahabat, K.H. Ahmad Dahlan dan K.H. Hasyim Asy’ary sejak menjadi santri bersama dan mendirikan dua organisasi Islam terbesar di dunia yaitu Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama, yang menjadi tiang untuk kokohnya Republik Indonesia. Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Haedar Nashir, M.Si., mengajak seluruh elemen masyarakat khususnya segenap anggota persyarikatan Muhammadiyah dan Nadhatul Ulama untuk menonton serta mencari dan memperoleh ibra dari kedua tokoh tersebut.
“Saya atas nama PP Muhammadiyah mengajak, menghimbau, dan boleh mewajibkan segenap anggota persyarikatan Muhammadiyah dan Nadhatul Ulama, serta seluruh warga untuk menonton film Jejak Langkah 2 Ulama. Dari film ini kita bisa belajar bagaimana dua ulama ternama mengukir sejarah kemajuan umat dan bangsa. K.H. Ahmad Dahlan dan K.H. Hasyim Asy’ari merupakan teladan, maka marilah kita tonton untuk mencari dan memperoleh ibra dari kedua tokoh tersebut”, jelas Haidar.
Di masa pandemi Covid-19 LSBO PP Muhammadiyah tetap memproduksi film yang menginspirasi. Film tersebut berjudul Cita-citaku Setinggi Balon yang bekerja sama dengan Nasyiyatul Aisyiyah dan SMK Muhammadiyah 5 Kepanjen Malang. Film yang diproduksi tahun 2021 ini menyentuh relung anak-anak untuk tetap bercita-cita, berusaha, dan berujung do’a.
Rektor UMJ, Dr. Ma’mun Murod Al-Barbasy, M.Si., dengan bangga mengajak seluruh warga Indonesia untuk menonton empat film yang bernafaskan Muhammadiyah tersebut di UMJ Cinema. “Saya mengajak seluruh warga Indonesia, khususnya warga persyarikatan Muhammadiyah. Untuk menonton film-film yang bernafaskan Muhammadiyah karya dari LSBO PP Muhammadiyah dalam tour film yang bernafaskan Muhammadiyah menuju Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48. Kami tunggu di UMJ Cinema”, jelas Ma’mun. (QF/KSU)
Universitas Muhammadiyah Jakarta menjadi salah satu cohost pada Asia Pasific Conference 2 dengan tema Sustainable Development in Indo-Pasific. Dalam hal ini Cecep Effendi Mphil. Phd., dosen Program Studi Ilmu Politik FISIP UMJ menjadi salah satu keynote speaker.
Jumat (19/08/22), mengusung program Pengembangan Usaha Ekonomi Berbasis Kearifan Lokal dengan mengadopsi konsep sociopreneur. Kelompok Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) dari Himpunan Mahasiswa Kesejahteraan Sosial (HMKS) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Univeristas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) menyelenggarakan pelatihan kewirausahaan. Pelatihan digelar bagi pelaku usaha Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Desa Hambaro, Nanggung, Kabupaten Bogor.
Tim PPK Ormawa yang diketuai oleh Akbar Mukti Laksana dan dibimbing oleh Muhammad Sahrul, S.Sos., M.Si. (Kaprodi Kesejahteraan Sosial) terus berkomitmen melakukan pengembangan potensi usaha mikro masyarakat Desa Hambaro. Melalui tema yang bertajuk Penguatan Kapasitas dan Pemetaan Potensi Sumber Daya Alam dan Budaya Masyarakat, Tim PPK Ormawa HMKS UMJ ingin mendorong masyarakat Desa Hambaro dalam mengembangkan potensi usaha UMKM yang dimilikiinya dengan memaksimalkan potensi Sumber Daya Alam dan nilai budaya.
Menghadirkan Ketua Muhammadiyah Center of Entrepreneurship & Business Incubator Asosiation, yakni Dr. Endang Rudiatin, M.Si., sebagai narasumber, pelatihan disambut baik dan antusias oleh pelaku UMKM Desa Hambaro. Endang menuturkan, bahwa Desa Hambaro memiliki potensi Sumber Daya Alam yang sangat bagus. Hal itu diperkuat dengan keinginan masyarakatnya dalam mengembangkan usaha mikro yang dimiliki. “Ini sudah ada kemauan dan potensi alamnya sangat mendukung. Kemudian perlu dibantu oleh Pemerintah Daerah ataupun UMJ sebagai perguruan tinggi untuk membantu bagaimana mereka bisa mengelola usahanya dengan baik,” ungkap Endang.
Lebih lanjut, dalam penyampaian materinya ia menjelaskan bagaimana pentingnya digital marketing dalam memasarkan produk yang dimiliki oleh masyarakat Hambaro. Masyarakat harus diperkenalkan dengan teknik pemasaran yang kekinian agar jangkauan pembelinya lebih luas. Di sela-sela penyampaian materi, ia banyak memberikan video pelaku usaha mikro yang berhasil mengembangkan usahanya sebagai contoh yang dapat diikuti.
Diakui oleh Wahyu yang merupakan peserta dalam kegiatan pelatihan kewirausahaan, bahwa masyarakat Desa Hambaro memiliki banyak potensi. Namun masyarakat tidak memiliki pemahaman untuk mengembangkan usaha mikronya. Maka dari itu, ia sangat mengapresiasi dengan diselenggarakannya kegiatan pelatihan kewirausahaan oleh mahasiswa PPK Ormawa HMKS UMJ. “Sebetulnya warga masyarakat Hambaro memiliki banyak potensi. Namun, mereka bingung untuk bagaimana memulainya. Dengan adanya mahasiswa UMJ, sudah sangat membantu untuk membangkitkan potensi yang ada di wilayah ini, dengan beraneka ragam usaha makanan yang dimiliki terutama jenis keripik antara lain pisang, terong, pepaya, singkong dan lainnya,” jelas Wahyu.
Wahyu menyampaikan harapannya bahwa kegiatan pembinaan ini dapat berjalan secara berkelanjutan. Hal itu agar masyarakat yang berwirausaha bisa didampingi terlebih dahulu, sebelum mereka secara mandiri melanjutkannya.
Akbar, Ketua tim PPK Ormawa menjelaskan bagaimana tindak lanjut yang ingin dicapai, bahwa pelaku usaha yang diikut sertakan dalam pelatihan kewirausahaan bisa berjalan lancar dalam melakukan pengembangan usaha mikro yang dimilikinya. “Pelaku usaha yang kami ikut sertakan dalam kegiatan ini bisa berjalan lancar, mulai dari surat izin, mengerti tentang digital marketing, dan pemasaran, mereka bisa memiliki jangkauan yang lebih luas,” ungkap Akbar.
Setelah kegiatan pelatihan ini, Tim PPK Ormawa akan menyelenggarakan bazar yang menjual berbagai macam produk masyarakat Desa Hambaro pada Oktober mendatang (FZ/KSU).
Jumat (19/08), Program Studi Magister Ilmu Politik memggelar International Seminar Palestine Issues: Perspective Social, Cultural and Humanitarian. Bertempat di Aula Kasman Singodimedjo, Gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta, seminar digelar secara hibrid.
Menghadirkan Zuhair Al-Shun (Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Dr. Hidayat Nur Wahid (Wakil Ketua MPR), Muslim Imran (Ketua Palestine Cultural Organization Malaysia) sebagai pembicara, konferensi juga turut dihadiri oleh Rektor UMJ, Dr. Ma’mun Murod, M.Si. Hadir pula sebagai penanggap Dr. Ryantori (Ketua Indonesian Society for Middle East Studies) Dr. Asep Setiawan (Ketua Program Studi Magister Ilmu Politik) dan Dr. Muhammad Yusuf (Diplomat Madya Timur Tengah Kementerian Luar Negeri).
Pada kesempatan tersebut, Rektor UMJ, Dr. Ma’mun Murod, M.Si., menyampaikan bahwa Indonesia harus memiliki ketegasan dalam mengambil posisi dan sikap di politik internasional. “Indonesia harus tegas karena tahun depan akan ada turnamen tingkat dunia dimana Israel masuk dalam tim yang akan bermain,” seraya menambahkan bahwa ketegasan Indonesia akan berhadapan dengan negara-negara Barat pendukung Israel seperti terjadi dalam Piala Dunia di Qatar. Israel hadir dengan nama “Occupied Palestinian Territories.”
Hidayat Nur Wahid juga menyampaikan hal senada. “Indonesia perlu secara tegas menyatakan Israel sebagai negara yang menjalankan sistem apartheid, dengan target agar Israel diperiksa Mahkamah Pidana Internasional. Apartheid yang pernah diterapkan sebagai sistem diskriminasi rasialis di Afrika Selatan telah ditetapkan di dalam Pasal 7 Statuta Roma Mahkamah Pidana Internasional sebagai kejahatan HAM,” kata Dr Hidayat Nurwahid.
Menurut Wakil Ketua MPR, Israel telah terbukti melakukan kejahatan apartheid terhadap bangsa Palestina, sebagaimana dinyatakan oleh pemerintah Afrika Selatan, lembaga-lembaga HAM di Palestina, Israel, dan lembaga-lembaga HAM internasional seperti Human Rights Watch dan Amnesty Internasional.
Ketua PCOM, Muslim Imran menjelaskan tindakan Israel yang memberlakukan sistem apartheid. “Pendudukan ini juga telah berkembang menjadi sistem apartheid penuh di mana satu kelompok orang (Zionis Yahudi Israel) berusaha untuk mendominasi orang lain (Arab Palestina) atau melenyapkan mereka sama sekali,” katanya.
Selanjutnya ditegaskan bahwa, “Hanya karena perlawanan Palestina dan Arab, pendudukan ekspansionis ini relatif terkendali. Jika tidak, Israel bisa menjadi kekuatan regional utama yang melakukan kejahatan yang lebih besar.”
Manurut Muslim Imran, meskipun berulang kali menegaskan sebagai negara yang menganut demokrasi dan menyangkal adanya apartheid, Israel telah menjadi sistem Apartheid formal di bawah kepemimpinan elit politik Zionis sayap kanan yang chauvinistik yang telah memerintah Israel sejak 2000.
Sementara itu Dubes Palestina Zuhari Al menekankan perlunya mengakhiri konflik ini karena bangsa Palestina sudah menderita sangat lama. Pendudukan Israel terhadap Palestina adalah ilegal. Palestina akan teguh untuk mencapai kemerdekaan.
Wakil Ketua MPR juga menyatakan bahwa bangsa Indonesia konsisten menyuarakan hak-hak rakyat Palestina, termasuk mendorong berdirinya negara Palestina yang merdeka, demokratis, sejahtera, dan hidup berdampingan secara damai dengan Israel di bawah prinsip “two-state solution“. (DN/KSU)
Prinsip New Public Service dalam Optimalisasi Pelayanan Publik di Era Vuca 5.0
Transisi reformatif yang bergulir sejak dimulai tahun 1998 hingga saat ini, bersamaan dengan arus globalisasi memberikan peluang sekaligus tantangan bagi perbaikan tata pemerintahan dan tata bernegara. Terjadinya pergeseran maupun perubahan besar tersebut mendorong pemerintah untuk kembali memahami dan mengutamakan arti pentingnya suatu kualitas pelayanan untuk publik serta pentingnya dilakukan perbaikan mutu pelayanan publik. Perbaikan kualitas pelayanan pemerintah untuk publik senantiasa menjadi tuntutan. Dalam perkembangan terkini, disuatu era transisi dengan rakyat yang menciptakan kehidupan yang lebih demokratik fungsi pemberian pelayanan publik telah menjadi arus utama dimana-mana, teramati sebagai gelombang peradaban dunia. Badan-badan pemerintahan dengan segenap jajarannya dalam kebijakan dan penyediaan pelayanan publik dituntut untuk selalu menghormati hak-hak asasi rakyat, dan tanggap untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan warga publik.
Dalam meningkatkan pelayanan publik“The New Public Service (NPS)” menjadi pilihan yang menjanjikan suatu perubahan realitas dan kondisi birokrasi pemerintahan. New Public Service adalah paradigma yang berdasar atas konsep-konsep yang pada hakikatnya sesuai dengan nilai-nilai yang ada di masyarakat. Peran dari pemerintah adalah mengolaborasikan antara nilai-nilai yang ada sehingga kongruen dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Sistem nilai dalam masyarakat adalah dinamis sehingga membutuhkan pelayanan yang prima dari pemerintah. Aplikasi dari konsep ini menantang dan membutuhkan keberanian bagi aparatur pemerintahan dalam penyelenggaraan pelayanan publik, karena mengorbankan waktu dan tenaga untuk mempengaruhi semua sistem yang berlaku.
Sejalan dengan paradigma “The New Public Service” (NPS) pemerintahan dunia tengah menciptakan sistem pelayanan publik yang dinamis dan kritis yang merupakan suatu perubahan dari berbagai tantangan birokasi pemerintahan di era Vuca. Melihat keadaan dunia saat ini seringkali dalam perspektif yang pesimistik, Vuca sendiri diistilahkan dengan Volatile, Uncertainty, Complexity and Ambiguity) yaitu era yang penuh dengan volatilitas, ketidakpastian, kompleksitas dan ambiguitas yang menggambarkan kombinasi dari kondisi dan situasi yang sulit. Untuk menghadapi kondisi VUCA ini telah menggeser dominasi dua kata magis yang selama puluhan tahun menjadi pola pikir manajemen di organisasi yaitu pentingnya efektivitas dan efisiensi. Organisasi publik menyadari bahwa untuk dapat menghasilkan kebijakan dan pelayanan publik yang lebih baik dapat diwujudkan menggunakan pendekatan agile, yaitu bekerja dengan lebih strategis, fleksibel dan adaptif terhadap perubahan. Dimana perencanaan pengembangan Sumber Daya Manusia aparatur birokrasi sesuai NPS era Vuca 5.0 sangat dibutuhkan dengan menyelaraskan antara kapabilitas birokrasi yang siap akan kemajuan teknologi dan juga mampu memperhatikan aspek perubahan kehidupan masyarakat secara berkelanjutan. Dengan memiliki prioritas kebijakan pelayanan publik bagi aparatur dalam pelayanan masyarakat yang berbasis IT untuk menciptakan kesejahteraan melalui pertumbuhan ekonomi dan perkembangan teknologi kepada seluruh lapisan masyarakat. Dengan memperhatikan Era Vuca 5.0 mengacu pada konsep yang menerapkan teknologi pada revolusi industri Sedangkan, Era 4.0 yang memperhatikan aspek humaniora untuk melahirkan cara-cara penyelesaian masalah-masalah sosial.
Dengan persoalan dan problem yang terjadi di atas tentu kita sebagai Mahasiswa harus bertanggungjawab atas persoalan yang terjadi apa lagi kita sebagai mahasiswa Administrasi Publik harus mampu bertanggungjawab terhadap persoalan pelayanan publik, kebijakan publik dan juga manajemen publik yang belum menemukan titik temu terbaik untuk di selesaikan. Dengan penuh tanggungjawab dari itu makan HIMIA FISIP UMJ mengikuti kegiatan Temu Administrator Muda Indonesia 2022, dimana kegiatan ini adalah kegiatan nasional yang di ikuti oleh seluruh kampus di Indonesia yang ada Program Studi Administrasi Publik yang di laksanakan di Universitas UPV “Veteran” Jawa Timur. Tentu saja adanya forum nasional Mahasiswa Administrasu Publik ini berangkat dari keresahan yang terjadi di bangsa ini, dan memang kita harus bertanggung jawab terhadap mahasiswa sebagai agen of control.
Kegiatan temu Administrator Muda Indonesia 2022 di ikuti oleh 39 kampus yang ada di Indonesia dengan mengangkat tema “Prinsip New Public Service Dalam Optimalisasi Pelayanan Public Di Era Vuca 5.0″ dalam memaksimalkan pembahasan tema yang di ambil ini di bagi menjadi 3 Cluster yaitu:
Cluster Pertama
Open Data Governance di ikuti oleh 14 kampus.
Cluster Ke-dua
Sound Governance di ikuti oleh 14 kampus.
Cluster Ke-tiga
Adaptive Leadrship di ikuti oleh 11 kampus.
Pada kesempatan kali ini UMJ memasuki Cluster 3 dengan tema Adaptive Leadrship. Adaptive Leadership atau kepemimpinan adaptif dapat didefinisikan sebagai kepemimpinan yang cerdas yang mampu menghadapi segala macam situasi dan perubahan yang terjadi. Kegiatan Temu Administrator Muda Indonesia (Temu AdMI) di laksanakan pada hari Rabu-Minggu tanggal 10-14 Agustus 2022 yang dilaksanakan secara Oflline di kampus UPN “Veteran” Jawa Timur dengan di hadiri oleh 39 kampus dan 127 orang. Temu Administrator Muda Indonesia tahun 2022 di ikuti dengan antusias oleh seluruh kampus Prodi Adminstrasi Pubik di Indonesia.
Hizbul Wathan Fustal Club (HWFC) FISIP UMJ menggelar Turnamen Futsal Piala Bergilir antar SMA/SMK pada 8-9 Agustus 2022 yang diselenggadakan di Green Park UMJ. Turnamen ini didukung oleh Bagian Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) FISIP UMJ.
Fauzan Dede Hakim Siregar, Ketua pelaksana Turnamen Futsal Piala Bergilir saat diwawancarai mengatakan kegiatan ini diikuti oleh 16 tim se-Jabodetabek. “16 Peserta terdaftar dalam turnamen ini,” tutur Fauzan. Pembukaan Turnamen Piala Bergilir dilaksanakan pada Senin (8/8) yang dibuka oleh Wakil Dekan III FISIP UMJ, Dr. Fal Harmonis dan dilanjutkan dengan pertandingan-pertandingan dari babak 16 besar hingga final.
Ketua Umum HWFC FISIP UMJ, Rafli Hidayat menegaskan tujuan terselanggaranya turnamen ini. “Tujuan utama dari turnamen ini untuk promosi UMJ khususnya FISIP UMJ,” jelasnya. Ia menambahkan antusiasme siswa di bidang futsal menjadi peluang untuk penambahanan mahasiswa baru di UMJ, khusunya FISIP UMJ. “UMJ dengan prestasi sepak bolanya menjadi daya tarik untuk siswa berkuliah di UMJ,” tambah Rafli.
R. Hiru Muhammad, S.Sos., M.I.Kom kepala bagian PMB FISIP UMJ sebagai inisiator Turnamen Futsal Piala Bergilir menjelaskan bahwa peningkatan minat futsal di kalangan remaja menjadi alasan diselenggarakannya turnamen ini. “Momentum penerimaan mahasiswa baru menjadikan turnamen ini sebagai indikator bahwa olahraga di UMJ juga menjadi perhatian dan untuk siswa yang ingin melanjutkan pendidikan di bangku kuliah diharapkan untuk menjadi bagian dari UMJ dengan keragaman fakultas yang bisa dipilih oleh siswa,” jelas Hiru. Hiru juga berharap turnamen ini dapat diselenggarakan secara rutin setiap tahunnya.
Turnamen Futsal Piala Bergilir berakhir pada Selasa (9/8) dan menjadikan SMAN 97 Jakarta (3), SMK Nusantara B (2), dan SMK Nusantara A (1) keluar sebagai juara. Pemberian hadiah dilakukan saat penutupan kegiatan. Dekan FISIP UMJ, Dr. Evi Satispi, M.Si., pada sambutannya saat penutupan menyampaikan kecakapan siswa dalam bidang olahraga merupakan nilai lebih dan akan diapresiasi dengan beasiswa jika ingin melanjutkan pendidikan, khususnya di FISIP UMJ.
“Kita akan memberikan beasiswa, karena kecakapan adik-adik siswa ini dalam bidang olahraga. Kalian (siswa) sudah mempunyai nilai lebih, kompetensi lebih dalam bidang ini (olahraga),” turur Evi. Evi juga mengucapkan selamat kepada sekolah yang mendapatkan juara dalam turnamen ini. “Selamat kepada adik-adik (siswa) semua (yang mendapatkan juara), ikuti kegiatan ekstrakulikuler untuk manfaat jejaring untuk berprestasi dalam bidang non akademik, FISIP akan siap menerima kalian (siswa) untuk menjadi mahasiswa baru,” ungkap Evi.
Kepala Sekolah SMK Nusantara sekaligus Alumni FAI UMJ, Nawati mengatakan turnamen Futsal Piala bergilir akan menjadi motivasi bagi mereka (siswa) untuk mendapatkan prestasi di jenjang lebih tinggi dan meningkatkan kualitas di bidang olahraga. “Prestasi yang didapat akan menjadi peluang beasiswa untuk dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, terutama di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ),” ujar Nawati.
Subhan Arbain siswa dari SMAN 97 Jakarta mengungkapkan kesan selama mengikuti turnamen ini. “Turnamen di FISIP ini membuat saya dan teman-teman merasa senang. Karena dapat bertemu dengan lawan-lawan yang bagus dan mampu memenangkan juara 3. Untuk turnamen berikutnya semoga bisa lebih besar dan meriah,” kata Subhan.
Aldi Renaldi merupakan Pemain Terbaik Turnamen Futsal Piala Bergilir yang berasal dari SMK Nusantara Kedoya menyatakan apresiasinya kepada UMJ yang telah menyelenggarakan turnamen ini. “Turnamen futsal yang diadakan UMJ dan universitas lain sangat bagus. Karena siswa yang berprestasi dalam bidang futsal bisa memperlihatkan kemampuannya,” jelas Aldi. Aldi juga berpesan kepada teman-temannya untuk memilih masa depan sesuai minat dan kemampuan.
Rektor UMJ, Dr. Ma’mun Murod, M.Si., mengapresiasi besar turnamen yang telah bergulir ini dan berharap turnamen seperti ini dapat diselenggarakan kembali di tahun-tahun selanjutnya. “Acara ini sangat bagus, acara yang bukan hanya mengasah fisik, tapi juga mengasah sportivitas, dan mengasah prestasi. Bagus bila (turnamen ini) kemudian rutin dilakukan tentu bisa melibatkan banyak sekolah-sekolah lagi,” ucap Ma’mun. (JD)
Selasa (09/08), Tim Program Kegiatan Pengabdian Masyarakat Skema Kemitraan Masyarakat (PKM) Universitas Muhammadiyah Jakarta yang berhasil memperoleh Pendanaan Kemendikbud Ristek tahun 2022, menggelar kegiatan Workshop Penguatan Manajerial BUMDES dan Pelatihan Pembuatan Merek dan Kemasan untuk UMKM. Workshop digelar bagi pengurus Badan Usaha Milik Desa, kelompok tani dan pengusaha UMKM di Desa Kuripan, Ciseeng, Kabupaten Bogor.
Desa Kuripan merupakan desa binaan UMJ yang secara resmi bermitra sejak 2020 diawali dengan Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D). Namun kolaborasi keduanya dalam rangka penerapan Catur Dharma telah dilakukan sejak 2018 silam melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Bertempat di Kantor Desa Kuripan, workshop menghadirkan dua praktisi sebagai narasumber, yakni Deden Rahmanudin, S.Pd., MM. (Pendamping dan Pemberdaya Kementerian Desa sekaligus Direktur BUMDES Samigi) dan Dr. Oktaviana Purnamasari, M.Si. (Dosen Ilmu Komunikasi FISIP UMJ sekaligus anggota program pengmas) untuk memfasilitasi pengurus BUMDES, kelompok tani dan pengusaha UMKM.
Bukan pertama kali bagi Desa Kuripan menjadi mitra dalam kegiatan catur darma perguruan tinggi yang dilaksanakan UMJ. Pada kesempatan kali ini Dr. Lusi Andriyani, M.Si., selaku Ketua Program Pengmas mengatakan bahwa program yang sedang berlangsung merupakan pendanaan hibah dari Kemendikbud Ristek dalam lingkup pemberdayaan masyarakat.
“Program ini bukan tiba-tiba. Bapak dan ibu (peserta workshop) hadir di sini difasilitasi atas hibah yang diperoleh (dari Kemendikbud Ristek). Proposal kami diterima dan mendapatkan fasilitas untuk pemberdayaan masyarakat,” kata Lusi saat memberikan sambutan.
Lebih lanjut Lusi juga menjelaskan bagaimana potensi yang dimiliki Desa Kuripan dapat dikembangkan, salah satunya memanfaatkan potensi wilayah berupa sungai untuk dijadikan desa wisata. Berdasarkan pemaparan Lusi, program pengmas melibatkan peran mahasiswa lintas keilmuan diantaranya, Ilmu Komunikasi (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik), Agribisnis (Fakultas Pertanian), dan Arsitektur (Fakultas Teknik). Pelibatan mahasiswa terkait dengan kebutuhan program diantaranya pendampingan UMKM dan pembangunan desa wisata.
Menurut Lusi untuk mendukung seluruh potensi desa, kegiatan workshop penting bagi seluruh stakeholder agar potensi tersebut bisa dikembangkan. Selain dengan upaya membangun branding, kolaborasi dengan komunitas juga dapat menjadi strategi dalam memajukan Desa Kuripan.
Dr. Lusi Andriyani, M.Si. (FISIP), mewakili tim pengmas yang beranggotakan Dr. Oktaviana Purnamasari, M.Si. (FISIP), dan Dr. Meisanti, M.P. (FTAN), mengungkapkan rasa terima kasih pada Desa Kuripan atas penyambutan terhadap UMJ. Ia juga berharap bahwa program pengmas ini dapat bermanfaat bagi pengembangan Desa Kuripan.
Kehadiran tim pengmas UMJ disambut baik oleh Kepala Desa Kuripan yang diwakili oleh Ridho Ihtar, Sekretaris Desa Kuripan.
“Ini adalah satu program lanjutan. Kita sudah menjalin kerja sama sejak 2018. Alhamdulillah terus berlanjut setiap tahun selalu mengirim mahasiswa KKN. Berlanjut sampai hari ini yang juga dimotori oleh dose-dosen UMJ untuk peningkatan kapasitas Bapak dan Ibu semua,” kata Ridho.
Ridho berharap bahwa program pengmas UMJ yang ditujukan bagi warga Desa Kuripan dapat mendorong pengusaha UMKM membuat produk unggulan desa. “Mudah-mudahan kita mendapatkan ilmu dan pemahaman dari para narasumber. Semoga di tahun mendatang akan dirasakan manfaatnya oleh bapak dan ibu semua,” ungkap Ridho.
Workshop diawali dengan pemaparan Deden Rahmanudin, S.Pd., MM., tentang pengelolaan BUMDES. “Peraturan pemerintah no 11 tahun 2021 tentang BUMDES. Lahirnya PP tersebut memuat tentang bagaimana peran BUMDES. Di Kab. Bogor, dari 416 desa, baru setengahnya BUMDES yang memiliki badan hukum. Ke depannya Kuripan diharapkan menyusul didaftarkan,” jelas Deden.
Menurutnya, badan hukum penting untuk dapat berkolaborasi dengan banyak lembaga dan korporasi. Oleh karenanya penting pula bagi BUMDES untuk mulai mengarah pada pengembangan branding dan publikasi agar BUMDES dikenal khalayak dan dapat membuka peluang kerja sama. Dengan begitu, produk lokal dari Desa Kuripan dapat go national bahkan go internasional.
Mendukung pernyataan Deden pada pemaparan sebelumnya, Dr. Oktaviana Purnamasari, M.Si., dosen Ilmu Komunikasi FISIP UMJ sekaligus anggota tim program pengmas, menjelaskan pentingnya branding pagi pelaku UMKM.
“Potensi Desa Kuripan ini luar biasa. Mulai dari oyek, opak, renginang, air isi ulang, dll. Oleh karenanya penguatan dari sisi branding sangat penting. Kalau tidak diberi nama atau brand, tidak akan dikenal oleh orang,” kata Okta.
Lebih lanjut, strategi branding menjadi pembahasan menarik dan tidak kalah penting. Menurut Okta hal utama dan harus diperhatikan oleh pelaku UMKM ialah kualitas produk. Demam produk lokal yang kini sedang melanda masyarakat kota menjadi peluang besar bagi pelaku UMKM untuk mendorong produknya.
Oleh karenanya Okta menjelaskan bahwa pelaku UMKM khususnya pengusaha UMKM Desa Kuripan dapat beradaptasi dengan perkembangan teknologi untuk mengenalkan produknya. Media sosial seperti Instagram, Facebook, YouTube, dan e-commerce ‘loka pasar’ dapat dimanfaatkan untuk mengkomunikasikan produk ke pasar.
Sofiati, salah satu peserta workshop, yang memiliki usaha di bidang konveksi (fashion wanita), mengaku senang mendapat pengetahuan lebih tentang cara membangun brand produk. “Mudah-mudahan apa yang dipelajari sekarang bermanfaat. Saya pengen bisa membuat merk dan logo. Pelatihan seperti ini penting sekali,” ujar Sofiati.
Warga Desa Kuripan, khususnya pengusaha UMKM dan pengurus BUMDES akan mendapatkan pendampingan dan pemberdayaan oleh tim pengmas UMJ hingga akhir September 2022. (DN/KSU)