Kategori
Tak Berkategori

Lecture Series “Aspirasi dan Partisipasi Milenial dalam Pemilu 2024”

Magister Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta mempersembahkan :

Lecture Series
“Aspirasi dan Partisipasi Milenial dalam Pemilu 2024”

Hari/Tanggal : Selasa, 22Agustus 2023
Waktu : 15.30 WIB – Selesai

Join Zoom Meeting
https://us02web.zoom.us/j/89177917326?pwd=UG5HSHVoRDd4VUFjYTFWNjJZV2t0dz09

Meeting ID: 891 7791 7326
Passcode: 430444

Kategori
Berita Kampus

Lecture Series MIPOL Bahas Koalisi Pilpres 2024

Memasuki tahun politik pada pemilu serentak tahun 2024, Magister Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta kembali menggelar Lecture Series bertajuk Pileg dan Pilpres Serentak untuk Merampingkan Parpol dan Mensolidkan Koalisi Parpol pada Selasa, (08/08/2023).

Baca juga : Jelang Pilpres MIPOL FISIP UMJ Gelar Lecture Series

Kegiatan Lecture series yang digelar secara daring ini menghadirkan tiga narasumber yaitu Dr. Andi Sumawarko, Prodi Pemikiran Politik Islam UIN Sunan Ampel Surabaya, M.Si., Dr. Suryani, M.Si., Kaprodi Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah, dan Dr. Usni, M.Si Kaprodi Ilmu Politik FISIP UMJ

Baca selengkapnya di : https://umj.ac.id/kabar-kampus/2023/08/lecture-series-mipol-bahas-koalisi-pilpres-2024/

Kategori
Berita Kampus

Jelang Pilpres MIPOL FISIP UMJ Gelar Lecture Series

Sebagai salah satu bentuk persiapan menghadapi  Pilpres 2024, Program Studi Magister Ilmu Politik, FISIP UMJ menggelar Lecture Series bertajuk “Tantangan Pilpres 2024 dan Dampaknya Terhadap Pemerintah yang Efektif”, pada Selasa (18/7/2023).

Baca Juga : KPU Apresiasi MIPOL FISIP UMJ

Acara yang diselenggarakan secara daring ini dibuka oleh Ketua Program Studi Magister Ilmu Politik, Dr. Lusi Andriyani, M.Si., serta dihadiri oleh mahasiswa, dosen, dan masyarakat umum.

Lecture Series kali ini menghadirkan tiga pembicara yang kompeten di bidangnya, yaitu Dr. Kasmanto Rinaldi, M.Si. (Kriminilog dan Dosen Pascasarjana Universitas Islam Riau), Indah Novitasari. M.Si (Han) (Dosen Ilmu Politik UKI), dan Drs. Sumarno, M.Si. (Dosen FISIP UMJ yang juga Ketua KPU DKI Jakarta Periode 2013-2018).

Baca selengkapnya di : https://umj.ac.id/kabar-kampus/2023/07/jelang-pilpres-mipol-fisip-umj-gelar-lecture-series/

Kategori
Agenda Kampus

Lecture Series “Tantangan Pilpres 2024 dan Dampaknya Terhadap Pemerintah yang Efektif”

Program Pascasarjana Program Studi Magister Ilmu Politik mempersembahkan :

Lecture Series

Tantangan Pilpres 2024 dan Dampaknya Terhadap Pemerintah yang Efektif

Pembicara :
1. Dr. Kasmanto Rinaldi, M.Si.
(Kriminolog dan Dosen Pascasarjana Universitas Islam Riau)

2. Indah Novitasari, M.Si.
(Dosen Ilmu Politik UKI)

3. Drs. Sumarno, M.Si.
(Dosen FISIP UMJ dan Ketua KPU DKI Jakarta Periode 2013 – 2018)

Moderator :
Mansur Syakban
(Mahasiswa Ilmu Politik FISIP UMJ)

Tanggal : 18 Juli 2023
Pukul : 15.30 WIB – Selesai


Zoom Meeting :
Meeting ID : 84735401255
Passcode : 406055

Kategori
Berita Kampus

Prof. Young-Hoon: Korea Selatan Maju Karena Pendidikan

Korea Selatan menjadi negara maju karena pendidikan, ini merupakan konsekuensi pertumbuhan ekonomi dari sumber daya manusia yang didampingi dengan investasi terhadap penelitian dan pengembangan, serta pemanfaatan sistem digital. Hal tersebut disampaikan oleh President of the Korea Local Government Municipal Police Institute Prof. Young-Hoon AHN, Ph.D., dalam Kuliah Umum dengan tema “South Korean Political System”, yang digelar oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (FISIP UMJ) secara hybrid di Auditorium FISIP UMJ serta zoom meetings, Senin (14/11).

Walaupun Korea Selatan sudah menjadi negara maju, Young-Hoon mengutarakan bahwa ada beberapa polemik yang dihadapi yaitu masalah sosial yang muncul, keterbatasan pertumbuhan di bawah paradigma masyarakat industri yang ada, tantangan global, dan ketidakstabilan politik di semenanjung Korea menghadapi ancaman nuklir Korea Utara. Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa demokrasi di Korea Selatan dan negara lain mengalami kemunduran dikarenakan pemilihan umum yang dilaksanakan tidak menghasilkan pemimpin yang baik sehingga timbul demonstrasi, contohnya di Seoul yang hampir setiap minggu terjadi.

Dengan berbagai permasalahan yang berkaitan dengan politik tersebut. Young-Hoon mengatakan salah satu solusi yang tepat adalah adanya layanan e-government yang lebih disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang berfungsi sebagai, “meningkatkan partisipasi warga negara dan kekuatan mengatur diri sendiri, kemudian bekerja sama, berbagi, dan menghilangkan hambatan dalam masyarakat yang terbuka dan transparan melalui informasi,” ungkap Young-Hoon.

Selain Young-Hoon, agenda dihadiri oleh Debbie Affianty Lubis, M.Si., Director of Laboratory of Indonesian and Global Studies (LIGS), serta Cecep Effendi, Ph.D., Dosen FISIP UMJ. Kegiatan ini dimoderatori oleh Akademisi FISIP UMJ Ali Noer Zaman, MA. dan diikuti juga oleh kurang lebih 50 (lima puluh) sivitas academika di ruang lingkup fakultas.

Selaras dengan Young-Hoon, Cecep Effendi mengungkapkan bahwa Korea Selatan adalah negara kecil, yang tidak memiliki sumber daya alam melimpah, dan memiliki sejarah kelam seperti Indonesia. Oleh karena itu, sumber daya manusia dikembangkan dengan baik oleh pemerintah Korea Selatan dan atas kesadaran masyarakatnya juga untuk meningkatkan perekonomian dan memajukan negara. “Indonesia harus banyak belajar dari Korea Selatan, salah satunya adalah dalam hal pendidikannya,” ujarnya.

Menyinggung politik perempuan di Korea Selatan dan Indonesia, menurut Cecep permasalahannya adalah kuota yang tersedia tidak secara nyata diajukan dalam pemilihan umum. “Di samping pentingnya kuota bagi calon perempuan, yang menjadi urgensi adalah untuk memberi pemahaman pemilih agar proses perempuan dalam pemilihan umum dapat didukung. Karena perempuan terpilih di kursi DPR/DPRD itu penting,” tutur Cecep.

Debbie Affianty Lubis menjelaskan alasan sistem politik Korea Selatan menjadi materi dalam Kuliah Umum. Menurutnya, Korea Selatan dekat dengan Indonesia dalam hal teknologi, budaya, bahkan makanan. “Kita ingin tahu mengapa Korea Selatan bisa go internasional. Kita mau Indonesia bisa juga dari sisi budaya, intelektual, apapun itu untuk kemajuan bangsa. Setelah ditelaah, ternyata politik sistem di Korea Selatan itu memajukan dan membuka seluas-luasnya untuk siapapun yang ingin maju di bidang pendidikan, riset dan pengembang, serta perkembangan IT (Information and Technology). Kita sebagai bangsa Indonesia punya modal banyak untuk memajukan negara seperti tingkat penduduk, produk intelektual, makanan, budaya, dan keanekaragaman etnis di Indonesia,” jelas Debbie.

Foto bersama setelah agenda Kuliah Umum, di Auditorium FISIP UMJ, Senin (14/11).

Kuliah Umum FISIP UMJ dengan LIGS akan diselenggarakan secara rutin dari berbagai negara, sehingga mahasiswa dapat memiliki wawasan lebih luas untuk menghargai keberagaman dan dapat mengambil hikmah dari negara yang sudah lebih maju. Lebih lanjut, dari kegiatan seperti ini UMJ akan lebih banyak bekerja sama dengan universitas di luar negeri, dalam hal riset, penulisan, atau publikasi ilmiah. (QF/KSU)

Sumber : https://umj.ac.id/kabar-kampus/2022/11/prof-young-hoon-korea-selatan-maju-karena-pendidikan/